Tradisi Tawur, Berbahaya tapi Diminati

Dalam tradisi tawur, warga berebut uang receh yang dilempar para pengguna jalan. Tak hanya orangtua, anak-anak juga ikut serta dalam kegiatan yang membahayakan tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Agu 2011, 06:33 WIB
Liputan6.com, Subang: Tradisi tawur atau berebut uang receh di Jembatan Kalisewo, Desa Sewojaya, Pusakanagara, perbatasan Subang-Indramayu masih berlangsung hingga kini. Jumlah pesertanya kian bertambah, terutama saat mudik mendekati musim mudik Lebaran.

Dalam tradisi tawur, warga berebut uang receh yang dilempar para pengguna jalan. Tak hanya orangtua, anak-anak juga ikut serta dalam kegiatan yang membahayakan tersebut. Mereka mengais uang di tengah arus kendaraan.

Kendati keberadaan pengais uang receh mengganggu arus mudik Lebaran, tradisi mengais receh itu tetap terus berlangsung. Terlebih saat arus mudik maupun balik.

Para peserta sama sekali tidak takut, meski tradisi tawur sering makan korban. Di sisi lain tak seorang petugas kepolisian pun yang melarang aktivitas mereka.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya