Studi: Cahaya Toko Ternyata Bisa Bikin Konsumen Jadi Boros

Kecenderungan memilih barang hedonik dapat berkurang jika konsumen berbelanja dengan keluarga dan teman.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 25 Apr 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi supermarket (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, pencahayaan tempat berbelanja ternyata dapat mempengaruhi pilihan konsumen. Dampak dari pencahayaan dapat berperan besar dalam mempengaruhi tujuan pembelian barang, apakah karena butuh atau demi kesenangan semata.

Melansir laman Business Insider, Rabu (25/4/2018), pengaruh pencahayaan juga ternyata dapat meningkatkan rasa ingin membeli pada konsumen dan memilih barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan.

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura dan Northwestern University di AS menunjukkan bahwa penerangan yang redum membuat para konsumen membeli produk demi kesenangan semata. Bahkan jika barang tersebut tidak dibutuhkan.

Meski begitu, studi tersebut menemukan, kecenderungan memilih barang hedonik dapat berkurang jika konsumen berbelanja dengan keluarga dan teman.

Seluruh penemuan tersebut, dipublikasikan di International Journal of Research in Marketing bulan lalu setelah para peneliti dari kedua universitas menemukan dampak pencahayaan dalam menentukan pilihan produk yang dibeli konsumen. Penemuan didapat melalui tiga studi yang saling berkaitan.

 

2 dari 2 halaman

Kampanye Penjualan

Begini caranya berbelanja di supermarket, tanpa bikin kantongmu 'bolong.'

Salah satu studi mengamati 180 partisipan yang direkrut secara online. Mereka secara acak berbelanja di tempat yang cenderung gelap atau terang.

Setelah itu, mereka diberi tugas untuk memilih antara: pekerjaan yang membutuhkan kompetensi atau pekerjaan yang menyenangkan; aplikasi mobile untuk kerja atau aplikasi mobile untuk kesenangan; laptop tahan lama untuk bekerja di rumah atau laptop gaya untuk bekerja di rumah, dan drama dokumenter atau drama percintaan.

"Para analis menunjukkan bahwa di tempat remang, partisipan menjadi diri sendiri dan mengikuti isi hatinya. Pilihan jatuh ke produk hedonik," tutur asisten profesor Irene Huang dari Nanyang Business School.

Dia juga mengatakan, hasil menunjukkan cahaya yang lebih terang membuat para konsumen mengetahui harga lebih mudah untuk barang yang dibutuhkan. Para pemilik toko memanfaatkan pencahayaan untuk kampanye marketing yang lebih spesifik.

Riset sebelumnya menunjukkan, orang-orang memilih produk yang memenuhi hasrat mereka di tempat gelap karena tak ada yang melihat harganya dengan jelas. Selain itu, tak ada hubungan emosional di tempat yang gelap hingga akhirnya pembeli cenderung membeli barang yang bahkan tak mereka butuhkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya