Sukses

Usai Diberi Rating 0/10, 2 Turis Malaysia Justru Bagikan Kelebihan Belanja di Pasar Tanah Abang dan Mal di Jakarta

Dalam beberapa hari terakhir, viral di media sosial mengenai turis Malaysia yang belanja baju Lebaran di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Beberapa warga Malaysia tersebut, membagikan pengalaman perjalanan dan belanja mereka

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Malaysia baru saja bikin heboh di media sosial saat membagikan pengalamannya berlibur pertama kali di Jakarta. Turis bernama Intan nurliana itu menyebut wisata ke Jakarta overrated (ketinggian) lantaran banyak hal.

Lewat sederet foto yang diunggahnya ke TikToknya pada Rabu, 6 Maret 2024, ia mengaku kecewa lantaran berwisata di Jakarta tak seperti ekspektasinya. Ia sempat pergi ke Thamrin City untuk berbelanja.

Pusat belanja grosiran itu terbilang salah satu favorit wisata belanja di Jakarta. Tapi, ia menyebut tempat tersebut bukan seleranya sehingga ia menilai 0/10. Pengalaman Intan ternyata berbeda jauh dengan dia turis Malaysia lainnya yang berwisata belanja ke Jakarta.

Dalam beberapa hari terakhir, viral di media sosial mengenai warga Malaysia yang belanja baju Lebaran di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Beberapa warga Malaysia tersebut, membagikan pengalaman perjalanan mereka belanja baju di Pasar Tanah Abang lewat TikTok. Meskipun ada ulasan negatif yang viral, tapi beberapa di antaranya membagikan pengalaman positif belanja di Pasar Tanah Abang.

Salah satunya adalah Nurin, pemilik akun TikTok @nurintashaaa. Lewat sejumlah unggahannya, Nurin terlihat beberapa kali membeli baju Raya atau baju Lebaran di Jakarta.

Ia mengaku belanja baju Lebaran di Jakarta karena banyak ragam mode baju yang ditawarkan, mulai dari baju bernuansa etnik Indonesia, bergaya modern, sampai yang unik. Tak hanya Pasar Tanah Abang, ia juga menyambangi Thamrin City yang terkenal dengan beragam pilihan pakaian tradisional dan modern untuk Lebaran.

Selain Nurin, warga Malaysia lainnya Nashwa Matin juga membagikan keseruannya belanja baju Lebaran di Jakarta, lewat unggahan video di akun TikTok, @nashsushi. Ia belanja di Jakarta bersama ibunya karena ingin memakai batik Indonesia untuk baju Lebaran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ingin Kembali Belanja di Jakarta

"Saya belanja di Jakarta karena ini mencoba batik Indonesia saat Lebaran. Saya pikir harga batik di Malaysia tidak semurah di Jakarta,” tuturnya. Ia pertama kali berbelanja di Jakarta pada tahun lalu dan berencana akan kembali untuk membeli baju Lebaran di tahun ini.

Menurut Nashwa, beragam mode baju di Jakarta sangat trendi dan fashionable. "Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan dengan di Malaysia,” tulisnya. pada Minggu, 10 Maret 2024.

Selain membeli baju, Nurin dan Nashwa juga menyempatkan diri untuk kulineran, mengunjungi pusat perbelanjaan modern atau mal, dan nongkrong di kafe,. Nurin misalnya, sangat suka makan di restoran Padang yang punya cita rasa khas rempah-rempah Indonesia.

Pengalaman keduanya kontras dengan turis Malaysia lainnya, Intan Nurliana. Pemilik akun @intanurliana itu menyebut wisata ke Jakarta overrated (ketinggian) lantaran banyak hal yang mengecewakan.

Lewat sederet foto yang diunggahnya ke TikTok pada Rabu, 6 Maret 2024, ia mengaku kecewa lantaran berwisata di Jakarta tak seperti ekspektasinya. Kesan pertamanya adalah kotor seraya menampilkan potret kondisi salah satu tepi jalan yang dipenuhi pedagang kaki lima, sementara pejalan kaki terpaksa berjalan di pinggir jalan, di samping kendaraan yang lalu-lalang.

3 dari 4 halaman

Turis Malaysia dan Rating Wisata Jakarta

Ia juga menyebut Jakarta semrawut sambil memperlihatkan potret pedagang kaki lima lain yang berjualan di salah satu sudut trotoar Jalan Thamrin. Tak jauh dari PKL, terdapat kantung sampah hitam yang besar ditaruh begitu saja. Ia juga memprotes warung yang melayani orang makan di pinggir jalan.

Pengalaman buruknya masih berlanjut saat ia memesan makanan di tempat yang disebutnya restoran. Menurut Intan, gelas yang dipakai berjamur dan nasi goreng yang ia pesan mengandung ulat.

"Padahal, nampak elo je kan dalam gambar ini," tulisnya dalam potret yang menampilkan nasi goreng. Intan juga sempat pergi ke Thamrin City untuk berbelanja. Pusat belanja grosiran itu terbilang salah satu favorit wisata belanja di Jakarta, khususnya untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Tapi, ia menyebut tempat tersebut bukan seleranya sehingga ia menilai 0/10.

Intan juga menilai buruk hotel yang diinapinya. Ia mengaku harga kamar hotel itu murah, tapi harus dibayar dengan sekitar lorong hotel yang kotor dan tikus sebesar kucing. Meskipun begitu, dia tetap mendapat kesan baik, terutama dari keramahan supir Grab yang mengantarnya berkeliling di Jakarta.

4 dari 4 halaman

Masalah Kebersihan di Jakarta

"Kita gak beli apa-apa pun buat dibawa pulang. Beli oleh-oleh coffee aja di bandara buat keluarga terdekat," tulis mahasiswi yang berkuliah di Bangkok, Thailand itu dalam bahasa Melayu.Banyak warganet Indonesia yang tidak terima dengan penilaian itu meninggalkan komentar bernada menghujat di unggahan tersebut.

"Keliatan banget miskinnya, padahal di Jakarta banyak banget tempat MEWAH dan BERSIH. Yang lo datengin pelosok Jakarta, pantes lah gak dapet apa-apa deh," tulis salah satu warganet pada Kamis 7, Maret 2024.

Meski begitu, sejumlah warganet berusaha netral menyikapi penilaian Intan. Lewat unggahan pada Kamis, 7 Maret 2024, Intan menampilkan komentar tersebut.

"Tapi paham sih sama sudut pandang mbaknya, dia membandingkan sama-sama dengan budget bawah itu berbeda dengan keberadaan di Kuala Lumpur.  Di sana orang gak bisa sembarangan jualan. Teman saya ada yang pernah jual masakan di Malaysia walaupun cuma kelas kaki lima pun harus mengikuti standar sertifikasi dan pelatihan higienis," tutur seorang warganet.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.