Warga Berhamburan Digoncang Gempa Susulan Banjarnegara, 3 Orang Terluka

Gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 18.19 WIB, berkekuatan 3,4 SR dan membuat warga Kalibening, Banjarnegara, panik berhamburan.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Apr 2018, 21:33 WIB
Gempa 4,4 SR mengguncang Kalibening, Banjarnegara, Rabu, 18 April 2018. (Foto: Liputan6.com/SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Gempa susulan kembali menggoncang Kalibening, Banjarnegara sejak gempa 4,4 Skala Ritcher (SR) pada Rabu lalu.

Hanya saja, kali ini gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 18.19 WIB, berkekuatan 3,4 SR dan membuat warga Kalibening, Banjarnegara panik berhamburan.

Dilaporkan sebanyak tiga warga Kertosari Kecamatan Kalibening terluka akibat gempa susulan ini. Mereka adalah warga yang bertahan di rumahnya dan tidak turut mengungsi.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik yang juga Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Agus Haryono mengatakan, tiga orang yang terluka itu sudah dibawa ke Puskesmas.

Mereka terkena reruntuhan di rumahnya sendiri. “Jadi bukan pengungsi,” ucapnya, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu malam, 21 April 2018.

Namun begitu, Agus mengakui belum menerima laporan nama-nama korban akibat gempa susulan Banjarnegara yang dilarikan ke Puskesmas Kalibening. Pasalnya, tim rescue lebih fokus pada evakuasi warga di Kertosari.

2 dari 3 halaman

Gempa Dangkal Sesar Lokal Goncang Kalibening

Pengungsian korban gempa di Sidakangen, Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

BPBD juga menenangkan warga maupun pengungsi yang panik akibat gempa susulan berkali-kali yang terjadi sejak gempa utama Banjarnegara Rabu lalu.

Sama dengan gempa pada Rabu lalu, gempa kali ini juga terjadi lantaran patahan sesar lokal di sekitar Kalibening. Tercatat di Stasiun Geofisika Banjarnegara, sejak Rabu lalu, telah terjadi delapan gempa susulan.

Pusat gempa diperkirakan sekitar 25 kilometer utara Banjarnegara, atau amat dekat dengan Kecamatan Kalibening dan bersifat lokal. Meski kecil, lantaran kedalaman hanya sekitar 1,5 kilometer, goncangannya amat terasa di Kecamatan Kalibening.

Gempa susulan kali ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan gempa-gempa susulan sebelumnya yang hanya berkekuatan sekitar dua SR.

“Goncangannya besar karena sangat dangkal. Sama dengan kemarin, patahan sesar lokal,” Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyo Aji.

3 dari 3 halaman

Kondisi Pengungsian Usai Gempa Susulan

Pengungsian korban gempa di Sidakangen, Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Setyo meminta agar warga mewaspadai gempa susulan yang mungkin kembali terjadi. Namun, ia pun mengimbau agar warga tak terpengaruh dengan isu yang beredar.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Anis Hamidi menjamin, saat ini situasi di pengungsian di tiga desa terdampak dan satu desa pengungsian yakni, Kertosari, Kasinoman, Polrengan dan Sidakangen sudah kondusif.

Sebelumnya, pengungsi juga sempat panik lantaran goncangan yang cukup besar. Ia mengakui, sebagian warga masih trauma.

Data terakhir pada Sabtu, 21 April 2018, sebanyak 3.506 orang terdampak dan atau mengungsi akibat gempa. Tercatat 316 rumah, empat masjid dan satu sekolah rusak.

Kebutuhan mendesak pengungsi saat ini adalah logistik permakanan, peralatan tidur (family kit), detergen, popok bayi dan dewasa, serta terpal.

Anis Hamidi mengklaim, distribusi kebutuhan pokok, terutama makanan telah dimulai sejak Rabu malam. Kebutuhan pokok itu adalah beras, mi instan, minyak goreng, gula, bumbu dapur, dan kebutuhan lainnya ke Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kalibening.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya