Lorenzo Dukung Rossi soal Konflik dengan Marquez

Lorenzo pernah satu tim dengan Rossi di Yamaha Movistar.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2018, 14:45 WIB
Pembalap Ducati Team, Jorge Lorenzo (depan) bersaing dengan pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi pada balapan MotoGP Aragon di Spanyol, Minggu (24/9). Rossi kembali dan tampil di MotoGP Aragon usai jalani pemulihan selama 25 hari. (JOSE JORDAN/AFP)

Liputan6.com, Austin - Jorge Lorenzo memberikan dukungan kepada Race Direction mengenai hukuman yang diberikan kepada para pembalap yang melanggar peraturan. Hal ini disampaikannya dalam peluncuran buku barunya di Spanyol belum lama ini.

Perkataan yang disampaikan Lorenzo merujuk dari sejumlah insiden yang terjadi selama balapan di MotoGP Argentina, akhir pekan kemarin. Dalam acara peluncuran buku tersebut pembalap Ducati Corse sebenarnya tidak ingin membahas apa yang terjadi pada balapan seri kedua MotoGP musim ini.

Namun, Lorenzo tidak dapat menghindari beberapa pertanyaan wartawan menyangkut konflik yang melibatkan Marc Marquez dengan Valentino Rossi. Apalagi X-Fuera notabene merupakan mantan rekan setim dari Rossi.

"Kupikir saya datang untuk membicarakan buku," kata Lorenzo sambil tertawa seperti dikutip dari AS Sport.

Mengenai konflik yang terjadi, Lorenzo menjelaskan bahwa Race Direction harus memberikan hukuman setimpal kepada pembalap yang telah merugikan pembalap lain. Hal ini diperlukan untuk memberikan efek jera kepada para pembalap yang suka melanggar peraturan.

 

2 dari 3 halaman

Komentar Lorenzo

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa bersama pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, naik podium GP Aragon di Sirkuit Motorland, Alcaniz, Minggu (24/9/2017). Marquez berhasil finis tercepat dengan waktu 42 menit 6,819 detik. (AFP/Jose Jordan)

"Semuanya bisa dihindari jika ada sanksi yang lebih keras. Marquez sangat agresif, jika dia tahu bahwa hukumannya lebih berat, kemungkinan dia tidak akan melakukannya," Lorenzo menambahkan.

Lorenzo menekankan bahwa setiap olahraga selalu memiliki risiko besar, begitu pula dengan MotoGP. Tapi ini tergantung bagaimana pihak terkait dalam memandang situasi sebelum membuat keputusan. Dia lantas memberikan contoh olahraga sepak bola.

Dikatakannya, setiap pertandingan pesepak bola yang melanggar langsung dihukum saat itu juga. Artinya, wasit harus bersikap adil dalam memberikan putusan.

3 dari 3 halaman

Hukuman Berat

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, berusaha membalap pebalap Ducati, Jorge Lorenzo pada GP Aragon di Sirkuit Motorland, Alcaniz, Minggu (24/9/2017). Rossi finis kelima dengan waktu 42 menit 12,698 detik. (AFP/Javier Soriano)

"Dalam sepak bola juga diterapkan hal yang sama, meskipun mereka bukan olahraga yang berbahaya. Jika wasit tidak mengambil kartu kuning dan merah, maka pemain akan memasuki pertandingan berikutnya dengan pelanggaran yang lebih kuat dan lebih kuat lagi," kata Lorenzo.

"Wasit juga harus teliti untuk mencoba menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal itu berlaku baik di sepak bola dan juga di balap motor, mari kita lihat apakah ketelitian sudah cukup diterapkan atau belum," Lorenzo mengakhiri.

(David Permana)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya