Liputan6.com, Berlin: Krisis Yunani yang semakin memprihatinkan membuat para petinggi Uni Eropa membantu perekonomian Yunani, termasuk Jerman. Investor swasta mencapai kesepakatan dengan pemerintah Jerman, Kamis (30/6), untuk mengatasi utang Yunani bersama degan Prancis.
"Saya senang mengetahui sektor keuangan Jerman siap untuk bergabung dalam paket penyelamatan kedua," kata Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble setelah bertemu perwakilan dari investor swasta.
Bank Jerman dan perusahaan asuransi akan memperpanjang waktu pembayaran utang Yunani senilai sekitar 3,2 miliar euro yang jatuh tempo pada tahun 2014. Ia mengatakan, Bank Jerman telah membeli total sekitar 10 miliar euro obligasi Yunani, sekitar 55 persen akan jatuh tempo setelah 2020.
"Kami berpendapat bahwa Yunani harus diselamatkan. Kami siap melakukan itu,"kata Josef Ackermann, CEO Bank Deutsche.
Ia mengatakan investor swasta Jerman akan mengambil model keuangan Prancis sebagai dasar, tetapi membuat beberapa modifikasi. Sementara itu, Bank Prancis juga telah sepakat secara sukarela untuk memberikan waktu perpanjangan utang dalam utang publik Yunani selama 30 tahun awal pekan ini. (Xinhua/MEL)
"Saya senang mengetahui sektor keuangan Jerman siap untuk bergabung dalam paket penyelamatan kedua," kata Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble setelah bertemu perwakilan dari investor swasta.
Bank Jerman dan perusahaan asuransi akan memperpanjang waktu pembayaran utang Yunani senilai sekitar 3,2 miliar euro yang jatuh tempo pada tahun 2014. Ia mengatakan, Bank Jerman telah membeli total sekitar 10 miliar euro obligasi Yunani, sekitar 55 persen akan jatuh tempo setelah 2020.
"Kami berpendapat bahwa Yunani harus diselamatkan. Kami siap melakukan itu,"kata Josef Ackermann, CEO Bank Deutsche.
Ia mengatakan investor swasta Jerman akan mengambil model keuangan Prancis sebagai dasar, tetapi membuat beberapa modifikasi. Sementara itu, Bank Prancis juga telah sepakat secara sukarela untuk memberikan waktu perpanjangan utang dalam utang publik Yunani selama 30 tahun awal pekan ini. (Xinhua/MEL)
