Perry Warjiyo Pimpin BI, Bankir Tunggu Gebrakan DP KPR hingga Jaga Rupiah

Harapan para bankir untuk Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih, Perry Warjiyo

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Mar 2018, 08:15 WIB
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo tersenyum saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) mengenai visi dan misi jabatan Gubernur BI dengan Komisi XI DPR RI, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (28/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Terpilihnya Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023 membawa harapan besar dari para bankir. Mereka menantikan gebrakan bank sentral, terutama dalam rangka menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Saya optimistis BI akan lebih baik di bawah kepemimpinan Gubernur baru Pak Perry Warjiyo," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Suprajarto saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/3/2018). 

Suprajarto memiliki empat harapan terhadap sosok Perry Warjiyo sebagai pucuk pimpinan BI. Pertama, sambungnya, BI tetap menjaga kebijakan yang menciptakan stabilitas pasar.

"Sehingga volatilitas nilai tukar rupiah tidak terlalu tinggi dengan selalu hadir di market ketika permintaan meningkat," ujarnya.

Harapan kedua, lanjutnya, BI tetap mempertahankan tingkat inflasi yang sudah relatif baik, sehingga tingkat suku bunga riil, dan likuiditas tetap terjaga.

Ketiga, kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan kredit agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Contohnya relaksasi Loan to Value (LTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), relaksasi GWM Averaging untuk likuditas, tentunya disesuaikan dengan kondisi makroekonomi," Suprajarto menjelaskan.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Ilustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Keempat, kebijakan yang mendukung kolaborasi perbankan dengan fintech dalam sistem pembayaran, dengan tetap mengutamakan aspek keamanan dan perlindungan data nasabah.

"Harapannya jika berada pada playing field level yang sama, dari sisi regulasinya juga sebaiknya harus sama, tidak dikecualikan," pinta Suprajarto.

Sementara itu, Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja berharap para regulator akan bergerak lebih selaras.

"Tujuannya untuk mempercepatkan pertumbuhan ekonomi, baik jangka pendek maupun menyiapkan industri keuangan menghadapi tantangan jangka panjang," tukasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya