Menggonggong dan Berjalan bak Seekor Anjing, Bocah di Gorontalo Jadi Perhatian

Ketika marah, sang bocah akan berperilaku layaknya seekor anjing. Ketika mainannya disembunyikan, dia akan mengendus dan menggonggong.

oleh Andri Arnold diperbarui 26 Mar 2018, 11:06 WIB
Kebiasaan RK yang suka mengonggong dan meniru anjing menjadi perhatian warga. Foto: (Andri Arnold/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Sekilas tidak ada yang berbeda antara RK (3) dengan anak seusianya. Mereka juga sama-sama suka bermain. Namun, saat kebiasaan anehnya kambuh, bocah itu akan mulai mengendus, menggonggong, dan berjalan seperti seekor anjing.

Bocah dari pasangan Kasma Djafar (26) dan Husain Karim (29), warga Dusun Milango, Desa Iloponu, Kecamatan Tibawa kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Beberapa hari terakhir menjadi pusat perhatian setelah videonya yang bertingkah menyerupai anjing jadi perbincangan warga.

Siang itu, saat ditemui di rumah salah satu keluarga orangtuanya, bocah 3 tahun tersebut tampak serius bermain. Namun sikapnya mendadak berubah, saat mainannya disembunyikan. Ia tampak mengendus dan menggonggong mencari mainannya. 

Orangtua RK bercerita, awalnya menyangka kebiasaan tak lazim yang ditunjukkan anaknya itu hanya dibuat-buat. Namun, mereka kaget ketika kebiasaan menggonggong itu terus berulang setiap hari. Kebiasaan itu menurutnya terjadi sejak tiga bulan yang lalu dan semakin parah dalam kurun tiga minggu terakhir.

"Saya bahkan sempat memukulnya karena menganggap kebiasaan itu sengaja dibuat-buat," tutur, Kasma Djafar, Ibu RK, Minggu (25/03/2018).

Ia mengakui rumah mereka yang terletak cukup jauh dari permukiman warga lain, membuat RK tak memiliki teman bermain seusianya. Sehari-hari RK bermain dengan hewan peliharaannya. Diduga bocah itu akhirnya suka meniru perilaku hewan peliharaan orangtuanya.

"Kadang lamanya dua jam, ada kalanya cepat pulih. Kadang juga kalau bermain dengan teman seusianya, dia tiba-tiba kambuh. Tatapan matanya kadang kosong," jelasnya.

Lebih jauh Kasma Djafar mengungkapkan, anaknya memang pernah digigit anjing di bagian lengan, tapi tidak diketahui oleh orangtuanya. Peristiwa itu baru diceritakan RK kepada orangtuanya setelah lukanya mengering.

Hanya saja, Kasma Djafar tidak mengetahui apakah hal itu berpengaruh langsung dengan kebiasaan aneh yang ditunjukkan oleh anaknya.

"Itu terjadi tiga bulan lalu. Kemarin juga sudah disuntik rabies oleh dokter," ia menambahkan.

 

2 dari 2 halaman

Kata Dinas Kesehatan

Menurut orang tuanya, kebiasaan RK mengonggong mulai sering terjadi sejak tiga bulan terakhir. Foto: (Andri Arnold/Liputan6.com)

Sementara itu, dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo meragukan kebiasaan menggonggong bocah itu disebabkan oleh rabies. Apalagi, vaksin antirabies pernah disuntikkan ke RK karena pernah digigit anjing.

"Suntikkan itu untuk mencegah rabies. Tidak ada hubungan dengan perilakunya," ungkap Fatmawati Tuna, salah satu petugas medis di Puskesmas Buhu, Kecamatan Tibawa.

Menurutnya, dalam kasus orang yang terkena rabies bisa meninggal dunia hanya dalam waktu dua minggu sejak terkena rabies. Ia pun memastikan kebiasaan tak lazim dari  RK bukan disebabkan oleh rabies.

"Kalau rabies pasti sudah meninggal," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya