SBY: Asia Harus Jadi Pusat Globalisasi Baru

Dalam pidatonya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Asia dapat menjadi pusat globalisme baru dan dapat menjadi satu kekuatan ekonomi baru di dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2011, 15:06 WIB
Liputan6.com, Jakarta: World Economic Forum (WEF) yang diselenggarakan mulai Ahad (12/6) ini telah membahas berbagai isu terkait dengan tantangan Asia di bidang ekonomi, lingkungan hidup, pangan dan ketahanan dari segi energi.

Selanjutnya akan dibahas pula mengenai peran pentingnya sosial media dan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan Asia sebagai satu kekuatan ekonomi baru di dunia.

Dalam acara pembukaan yang dihadiri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato. Di sana, SBY mengatakan, globalisasi harus inklusif bukan eksklusif, harus pragmatis bukan dogmatis, harus bersatu daripada terbagi, globalisasi harus diarahkan untuk mengatasi tantangan global yang bersifat umum daripada diarahkan pada kelompok negara tertentu.

Menurut SBY, "Asia harus berada di pusat globalisasi baru. Karena Asia saat ini berbeda dengan Asia beberapa dekade atau beberapa abad yang lalu. Modernisasi, pembangunan, demokrasi, keterbukaan masyarakat, konektivitas, ini semua secara dramatis mengubah wajah Asia."

Asia tidak hanya membutuhkan ide tetapi juga konsensus untuk menyambut era global baru yang tanpa nama, sementara masih ada ketegangan dan tarik ulur antara dunia lama dan baru. Hal ini dianggap sebagai sebuah transisi dan ini normal, lanjut SBY.(ARE/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya