Gubernur BI Jamu Makan Malam Bos IMF

Managing Director IMF Christine Lagarde juga akan hadir dalam konferensi ekonomi internasional pada acara IMF-Bank Indonesia conference.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Feb 2018, 19:45 WIB
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengunjungi Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/2). Lagarde menemui Presiden Jokowi untuk membahas persiapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde blusukan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan Pasar Tanah Abang bersama Presiden Joko Widodo pada Senin (26/2/2018).

Tak berhenti di situ, ia juga akan menjadi pembicara utama dalam suatu konferensi ekonomi internasional di Jakarta pada Selasa 27 Februari 2018. Menurut agenda, Lagarde akan menjadi pembicara kunci pada IMF-Bank Indonesia Conference: New Growth Models in a Changing Global Landscape, yang merupakan bagian dari Voyage to Indonesia.

Sebelum berangkat ke sana, dia beserta rombongan IMF juga diundang oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo untuk menghadiri sesi makan malam di kantornya, Jakarta, hari ini. Itu seraya membicarakan kegiatan yang akan diselenggarakan esok serta Annual Meeting IMF-WB yang akan berlangsung pada Oktober 2018 di Bali. Namun, acara makan malam itu tertutup untuk wartawan.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kepala Departemen International Bank Indonesia Aida S. Budiman mengatakan, pemerintah akan memakai kesempatan dalam ajang IMF-Bank Indonesia Conference: New Growth Models in a Changing Global Landscape, untuk membahas seputar kondisi dan tantangan perekonomian dunia saat ini.

"Pada 27 februari besok, ada kegiatan yang membicarakan perihal new growth model scheme. Acara itu juga hendak memperlihatkan bahwa ekonomi global saat ini sedang menghadapi perubahan yang challenging," ujar dia. di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.

Selain itu, Aida menjelaskan, perhelatan tersebut akan memperlihatkan capaian Indonesia dalam reformasi ekonominya. "Terdapat sektor-sektor progresif yang sedang berkembang di kita, seperti digital economic, women empowerment, dan ekonomi syariah," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Bali Tetap Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF-World Bank

Presiden Jokowi menemani Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde memilih baju koko di salah satu toko Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (26/2). Di toko itu Jokowi membantu menanyakan harga dan baju-baju yang ada. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (Managing Director Internasional Monetery Fund/IMF), Christine Lagarde memastikan akan tetap menggelar pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia (Annual Meeting IMF-Word Bank) di Bali pada Oktober 2018.

Lagarde mengatakan, aktivitas Gunung Agung tidak akan menyurutkan niat IMF dan World Bank untuk menggelar pertemuan tahunannya di Bali. Sebab menurut dia, erupsi gunung tersebut terus mengalami penurunan dan diharapkan bisa berkurang signifikan hingga saat ajang pertemuan tersebut berlangsung.‎

"Ke depan ke Bali pada Oktober, kami memiliki keputusan bahwa kami akan datang meskipun Gunung Agung hanya berasap sedikit, tapi tidak apa-apa kami datang," ujar dia di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin 26 Februari 2018.‎Selain itu, dalam kunjungannya ke Indonesia pada Oktober ini, Lagarde berharap perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik lagi. Hal ini seiring dengan reformasi birokrasi yang terus dilakukan oleh pemerintah Jokowi.

‎"Saya terkesan dengan program reformasi yang dipimpin Presiden khususnya penyederhanaan UKM yang bulan depan akan bisa mendaftar di satu tempat dengan satu registrasi tunggal. Saya sangat berharap agar dia dan timnya akan melanjutkan reformasi yang baik di infrastruktur pendidikan dan urusan sosial," jelas dia.

Terakhir, Lagarde juga berharap Indonesia bisa memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum perempuan untuk bisa bekerja dan menjadi motor penggerak ekonomi. Hal ini usai dirinya melihat secara langsung aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang, di mana kaum perempuan punya andil cukup besar di sana.

"Saya berharap pada kunjungan saya berikutnya ke Indonesia di Bali pada Oktober akan ada lebih banyak lagi perempuan dalam angkatan kerja. Lebih banyak perempuan lebih baik," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya