Tak Pakai Izin Polisi, Penyambutan Rizieq Shihab seperti Ini Besok

Bernard mengatakan, kepolisian tidak perlu khawatir dengan penjemputan Rizieq Shihab, yang disebutkan tiba di Tanah Air, Rabu, 21 Februari 2018.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 20 Feb 2018, 20:01 WIB
Pemimpin FPI Rizieq Shihab mengacungkan jempol saat memasuki ruang persidangan Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (28/2). Rizieq Shihab menjadi saksi ahli agama di sidang ke-12 terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/RAMDANI/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab disebut akan pulang ke Tanah Air, Rabu 21 Februari besok. Para pendukungnya pun bersiap untuk menjemputnya.

Sekretaris Umum Persaudaraan Alumni 212 Bernard Abdul Jabar mengatakan, penjemputan Rizieq Shihab seperti penjemputan orang haji, dan tak perlu izin dari kepolisian.

"Belum ada undang-undangnya menjemput haji dihalang-halangi. Jadi jangan mengada-ada," ujar Bernard saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).

Menurut Bernard, pihaknya memang tidak mengajukan izin penjemputan kepada kepolisian.

"Memang kita tidak izin," dia menegaskan.

Bernard mengatakan, kepolisian tidak perlu khawatir dengan penjemputan Rizieq Shihab, yang disebutkan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 21 Februari besok.

Sebab, tidak ada aksi maupun orasi yang akan dilakukan pendukung Rizieq saat penjemputan.

"Nyambut ya nyambut saja gitu. Tidak ada orasi-orasi di sana. Cuma menyambut guru kita itu," papar dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Pendukung Tunggu di Bandara

Penampakan terbaru Rizieq Shihab dan Zakir Naik di Arab Saudi. (Ist)

Soal penjemputan Rizieq Shihab ini, Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif memastikannya. Sebagai persiapan, kata dia, pendukung sudah berada di sekitar Bandara sejak Selasa sore ini. Slamet berharap, tak ada tindakan penjemputan paksa oleh kepolisian terhadap Rizieq.

"Kalau pemerintah atau kepolisian mengambil cara paksa, maka kami akan ambil paksa juga imam (Rizieq) kami," ujar Slamet di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).

Slamet berharap pemerintah bisa menyambut baik kehadiran Rizieq Shihab.

"Setop kriminalisasi ulama. Perlakukan beliau dengan baik. Tunjukkan dengan keadilan. Sebelum umat bersatu dan berkumpul dari mana-mana datang, segera fasilitasi, pastikan beliau kembali kepada umat Islam dan dalam keadaan aman," kata dia.

Slamet mengaku khawatir akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan jika Rizieq Shihab dijemput paksa oleh kepolisian. Menurut dia, pendukung Rizieq se-Tahan Air sudah bersiap menyambut bahkan sudah ada yang berada di kawasan Cengkareng.

"Kami tidak akan bubar sebelum ada info dari Beliau, dan kami tidak akan bubar sampai beliau bertemu kami. Artinya jangan coba-coba pemerintah menghalangi kepulangan Beliau," ucap Slamet.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya