Kantongi Banyak Uang, Go-Jek Bakal Alokasi ke 4 Layanan Ini

Go-Jek baru saja mengantongi pendanaan dalam jumlah besar. Lantas, perusahaan akan mengalokasikan dana investasi tersebut ke sejumlah layanan andalannya. Apa saja?

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Feb 2018, 18:40 WIB
Go-Jek dapat suntikan dana dari Group Djarum. Liputan6.com/ Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Go-Jek mengawali 2018 dengan suntikan dana segar sejumlah investor baru dari luar dan dalam negeri, di antaranya seperti Google, Astra, hingga Grup Djarum. Salah satu nilai yang terungkap adalah investasi dari Astra, yakni sebesar Rp 2 triliun.

Lantas, kemana Go-Jek akan mengalokasikan suntikan dana sebanyak itu?

CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, mengungkapkan setiap investasi yang masuk ke Go-Jek selalu dialokasikan untuk seluruh lini bisnis perusahaan. Ia menegaskan, Go-Jek tidak pernah membuat alokasi dana khusus untuk sesuatu.

“Kami mengumpulkan semua dana tersebut dan kami sebagai manajemen yang akan mengurus bagaimana alokasinya nanti,” ungkap Nadiem saat ditemui di kawasan Ayana MidPlaza, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Besaran alokasi dana dari manajemen, kata Nadiem, selalu mengikuti besarnya pasar Go-Jek. Ada empat layanan Go-Jek yang biasanya mendapatkan paling banyak alokasi dana yaitu transportasi, makanan, logistik dan pembayaran.

“Itu adalah empat terbesar yang ambil resource dari budget kami,” ungkapnya.

Sayangnya, Nadiem enggan merinci total investasi yang didapatkan Go-Jek dari putaran pendanaan baru. Mengutip laporan dari Reuters, pendanaan baru ini membuat valuasi Go-Jek diperkirakan mencapai US$ 4 miliar (setara dengan Rp 54 triliun).

Kendati demikian, Nadiem memastikan bahwa seluruh investasi yang didapatkan akan memberikan efek positif terhadap layanan konsumen. Ia menjamin, akan ada banyak inovasi baru pada tahun ini.

“Akan ada berbagai inovasi pada 2018, sehingga kami akan terus berkembang. Nanti akan ada kejutan fitur-fitur baru,” jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Suntikan Dana dari Grup Djarum

Go-Jek dapat suntikan dana dari Group Djarum. Liputan6.com/ Andina Librianty

Terkait kucuran dana dari Grup Djarum, pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, mengatakan rencana investasi Global Digital Niaga (GDN)--anak perusahaan modal ventura milik Grup Djarum, Global Digital Prima (GDP) --sebetulnya sudah dibicarakan sejak satu setengah tahun lalu.

Upaya GDN yang sejak lama mengembangkan UMKM dinilai selaras dengan misi Go-Jek.

“Sebagai sesama pemain lokal di sektor teknologi konsumen, GDN dan Go-Jek memiliki visi sama untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutur Nadiem dam acara pengumuman investasi di Go-Jek, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Ia menambahkan, "Kami akan menjajaki berbagai peluang kemitraan termasuk lini usaha e-Commerce dari GDN yaitu Blibli.com dan dengan anak usaha atau afiliasi lainnya dari grup GDN."

3 dari 3 halaman

Go-Jek dan GDN Punya Misi yang Sama

Nadiem Makarim, Founder dan CEO Go-Jek Indonesia

CEO PT Global Digital Niaga, Kusumo Martanto, juga mengatakan hal serupa.

Menurutnya, Go-Jek dan GDN merupakan perusahaan lokal dengan misi untuk memperbesar ekosistem digital di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia. Indonesia punya potensi besar sekali di ekonomi digital dan kami ingin menjadi penggerak paling aktif,” tutur Kusumo.

GDN dan Go-Jek meyakini teknologi dapat menjadi kunci pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sayangnya, kedua belah pihak enggan mengungkapkan jumlah investasi.

Akan tetapi, Kusomo mengungkapkan dana yang dikucurkan ke Go-Jek cukup besar dan investasi ini akan menjadi jangka panjang.

“Ini investasi yang substansial. Ini membuktikan investor lokal mau berinvestasi di startup lokal,” ungkapnya.

(Din/Jek)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya