Masturbasi Bisa Turunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Masturbasi mampu membuat stres hilang, tapi benarkah masturbasi bisa menurunkan berat badan?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Feb 2018, 21:00 WIB
Masturbasi bisa turunkan berat badan, mitos atau fakta?

Liputan6.com, Jakarta Masturbasi punya banyak manfaat, salah satunya mengurangi ketegangan seksual hingga stres. Masturbasi sebanyak 3-4 kali per minggu cukup normal bagi orang muda (di bawah 30 tahun).

Bagi orang yang berusia 30 dan 40-an tahun, intensitas masturbasi ini bisa turun 1-2 kali seminggu. Menurut psikolog dan penulis Ramani Durvasula, masturbasi dapat menurunkan berat badan sampai puluhan kilo.

Namun, benarkah masturbasi bisa membuat berat badan turun?

Sesuai dikutip dari Times of India, Senin (12/2/2018), masturbasi tidak membuat berat badan turun. Penurunan berat badan tidak dipengaruhi alat kelamin atau bagian tubuh lainnya. Jadi, walaupun orgasme bisa membakar energi, sayangnya tidak cukup efektif untuk sampai bisa menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak.

Menurut berbagai kepercayaan, masturbasi bisa menyebabkan kegilaan, ketidaksuburan, telapak tangan berbulu atau kebutaan. Tapi kepercayaan ini tidak benar.

2 dari 3 halaman

Alami keletihan

Ilustraasi foto Liputan 6

Yang perlu diketahui, Anda mungkin akan mengalami sedikit keletihan setelah melakukan masturbasi. Itu juga hanya jika Anda melakukannya lebih dari sekali atau dua kali sehari.

Meskipun begitu, masturbasi tidak buruk. Masturbasi bisa membuat Anda rileks, baik secara mental dan fisik. Rasa stres dan lelah juga akan hilang.

Bila Anda mengalami orgasme, tubuh akan melepaskan hormon bahagia (hormon endorfin). Itu membuat Anda merasa nyaman dengan diri sendiri.

3 dari 3 halaman

Pergi ke dokter

Jika terlalu banyak keletihan yang dialami setelah masturbasi, segera pergi ke dokter. (Istimewa)

Jika Anda mengalami terlalu banyak keletihan setelah masturbasi, sebaiknya pergi ke dokter.

Bahkan bila terjadi penurunan berat badan secara tiba-tiba, Anda perlu mencari pertolongan dokter. Gejala ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya