Gaji Suami Belum Dibayar, Istri Sopir Bus Transpakuan Mengamuk

Istri sopir itu merusak shelter dengan melemparkan pelang petunjuk rute hingga menyebabkan kaca shelter pecah.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 05 Jan 2018, 10:20 WIB
Bus Transpakuan Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Seorang perempuan paruh baya tiba-tiba mengamuk di Shelter Bus Transpakuan Cidangiang, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis, 4 Januari 2018 sore.

Tak hanya itu, wanita yang diketahui bernama Wati ini juga merusak shelter dengan melemparkan pelang petunjuk rute hingga menyebabkan kaca shelter pecah.

Usai memecahkan kaca, istri dari sopir bus Transpakuan ini juga berteriak-teriak sambil memanggil Kabag Operasional Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor, Fajar Cahyana.

"Kejadiannya jam empat sore, waktu saya lagi di ruang loket. Dia lempar pelang itu ke kaca sambil ngamuk-ngamuk," ujar Sistem Pengendalian Intern (SPI) Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor, Tri Handoyo

Menurut dia, Wati mengamuk di muka umum lantaran kecewa terhadap PDJT, yang belum membayar gaji suaminya selama setahun. "Mungkin kekesalannya sudah memuncak, jadi mengamuk. Tapi dengan adanya kejadian ini pelayanan masih tetap berjalan," kata dia.

Sementara itu, Plt Direktur PDJT, Rakhmawati, mengaku belum bisa membayar gaji karyawannya. Pasalnya, perusahaan milik pemerintah daerah ini baru mulai berjalan kembali setelah sempat dibekukan oleh Pemkot Bogor bulan April 2017.

"Tapi setelah Shelter Cidangiang ini beroperasi kembali, karyawan PDJT yang sebelumnya dirumahkan juga mulai ditarik lagi," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Karyawan Diminta Bersabar

Bus Transpakuan Bogor mulai beroperasi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Rachmawati meminta pihak karyawan yang haknya belum terpenuhi untuk bersabar. Menurut dia, Pemkot Bogor pasti akan membayar gaji mereka.

"Kami juga sedang mengusahakan untuk gaji mereka. Tapi untuk mendapatkan sesuatu harus bekerja dahulu," terangnya.

Terkait insiden ini ia akan berkonsolidasi dengan wali kota. Pihaknya juga memaklumi apa yang dialami mereka yang sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup.

"Kami pasti akan membayar gaji kalau kondisi stabil. Dan yang belum belum dipekerjakan lagi, tunggu koridor lainnya dioperasikan," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya