Ternyata Manusia Bisa Mendadak Pintar Saat Kebelet Pipis

Penelitian membuktikan bahwa keputusan yang diambil saat kebelet pipis adalah keputusan yang baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2017, 14:01 WIB
Tanpa Disadari, Manusia Mendadak Lebih Pintar Saat Kebelet Pipis (Sumber Foto: venturebeat.com)

Liputan6.com, Jakarta Mungkin tidak banyak orang yang menyadari bahwa terkadang kita menjatuhkan keputusan penting saat ingin buang air kecil atau sambil terburu-buru ke toilet. Biasanya, banyak orang saat dimintai jawaban atau keputusan penting tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat, tapi ketika pertanyaan yang sama diajukan pada saat orang itu kebelet pipis, entah kenapa dia bisa memutuskannya dengan cepat.

2 dari 3 halaman

Uji Lewat Penelitian Ilmiah

Sebuah penelitian dilakukan oleh Dr. Mirjan Tuk dari University of Twente di Belanda. Dalam penelitian tersebut ia melibatkan sejumlah relawan yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta meminum air putih sebanyak tujuh gelas sekaligus, yang masing-masing gelas berisi 750 mililiter air. Sementara kelompok kedua diminta menyeruput air dengan jumlah yang sama sedikit demi sedikit.

Empat puluh menit kemudian, relawan diminta menjalani tes psikologi untuk mengukur kemampuan pengambilan keputusan. Hasilnya, para relawan yang kandung kemihnya penuh (relawan yang meminum tujuh gelas air sekaligus) cenderung menjatuhkan pilihan pada hal-hal yang sifatnya memberikan keuntungan jangka panjang. Sedangkan relawan yang meminum sedikit air, cenderung menjatuhkan pilihan pada hal yang memberikan keuntungan sesaat.

3 dari 3 halaman

Panik Menyebabkan Manusia Melepas Hormon Stres

Karena Panik, Manusia Melepaskan Hormon Stres yang Berkaitan dengan Kerja Otak (Sumber Foto: rd.com)

Dari hasil penelitian tersebut menegaskan hipotesis awal bahwa orang yang kebelet pipis lebih pintar dalam mengambil keputusan. Peneliti dari University of Bristol, Profesor Han Reul menguraikan bagaimana kerja otak ketika manusia panik dan tergesa-gesa. Saat panik, otak manusia melepaskan hormon stres, yaitu kortisol dan adrenalin. Kedua hormon ini diyakini mampu mengubah kerja otak bagian hipokampus yang mengatur daya ingat dan kemampuan mempelajari sesuatu.

Perubahan pada hipokampus ini sering disebut epigenetic modification dan menyebabkan susunan rantai DNA pada hipokampus diprogram ulang. Sehingga pada kondisi kebelet pipis, seseorang akan lebih mudah mengingat atau memahami sesuatu.

 

Penulis :

Latif Munawar

Reporter Sahabat Liputan6.com

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya