Kondom Tertinggal di Dalam Vagina, Apa Bahayanya?

Jika ada kondom atau benda lain tertinggal di dalam vagina, apa saja bahayanya?

oleh Nilam Suri diperbarui 29 Nov 2017, 21:00 WIB
Jika ada kondom atau benda lain tertinggal di dalam vagina, apa saja bahayanya?

Liputan6.com, Jakarta Beberapa obyek memang dirancang untuk digunakan wanita di dalam vagina mereka. Seperti misalnya tampon, kondom, alat kontrasepsi seperti diaphrams atau IUD, serta obat-obatan yang harus dimasukkan lewat vagina.

Namun, tidak semua benda ini dirancang untuk berada di dalam vagina untuk waktu yang lama, contohnya, kondom dan tampon. Jika benda-benda yang tidak seharusnya ini tertinggal di dalam vagina, tentunya dalam memunculkan beberapa simtom.

Mengutip WebMD, Rabu (29/11/2017), berikut beberapa simtom umum yang terjadi jika ada benda asing yang tertinggal di dalam vagina:

- Keputihan, biasanya bau dan berwarna kekuningan, kemerahan, atau kecoklatan.

- Pendarahan vagina, biasanya ringan

- Timbul rasa gatal atau bau yang menyengat

- Tidak nyaman saat buang air kecil

- Rasa tidak nyaman akibat keputihan yang membuat kulit iritasi

- Nyeri pelvis atau abdominal

- Kulit kemerahan

- Bengkak pada vagina atau jalur masuknya

- Ruam di area vagina

Perlu diingat, benda-benda asing yang bisa menimbulkan simtom di atas bukan saja akibat kondom yang tertinggal di dalam vagina. Sisa tisu, kain, atau benda-benda lain yang seharusnya tidak dimasukkan ke dalam vagina juga bisa memunculkan gejala-gejala di atas.

 

 

2 dari 2 halaman

Penanganan

Ilustrasi kondom

Kehadiran benda asing di dalam vagina bisa mengubah bakteri normal yang ada di sana. Biasanya, benda-benda yang tertinggal di dalam vagina ini tidak akan menyebabkan komplikasi yang serius.

Namun, bukan berarti hal ini tidak mungkin terjadi, tergantung benda apa yang tertinggal di dalam area intim wanita tersebut.

Infeksi bakteri atau perubahan bakteri vagina akibat benda asing seperti kondom di dalmnya, bisa mengubah kondisi vagina. Kondom atau tampon bisa diambil secara langsung, misalnya dengan menggunakan air hangat dan memastikan otot-otot vagina rileks. Namun hal ini juga bisa dilakukan oleh dokter.

Proses pengambilan benda asing oleh dokter biasanya bisa dilakukan secara cepat, dan tidak membutuhkan penanganan yang serius. Antibiotik untuk pengobatan lanjutan biasanya juga tidak diperlukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya