Golkar Hormati Dewan Pembina, Tetap Pertahankan Setya Novanto

DPP Golkar akan menentukan sikap setelah hasil praperadilan Setya Novanto nanti.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Nov 2017, 18:19 WIB
Sejumlah simpatisan partai Golkar berjoget di atas kendaraan saat kampanye terbuka partai tersebut di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (5/4). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengumpulkan jajarannya di Bakrie Tower, Jakarta Selatan. Rapat tertutup tersebut kemungkinan adalah untuk membahas nasib Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang saat ini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyebut, DPP pastinya akan menjadi acuan untuk mengambil keputusan nantinya.

"Tentu masukan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan dari Dewan Pakar harus menjadi acuan bagi DPP untuk membuat keputusan dan membuat kebijakan," ujar Dave di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Akan tetapi, lanjut dia, Indonesia ini adalah negara hukum.

"Partai Golkar itu memiliki 91 orang di DPR. DPR itu kan tugasnya membuat hukum, nah Partai Golkar ini lembaga hukum. Maksudnya semua kita kembalikan ke hukum," ucap dia.

Dave menegaskan, DPP Partai Golkar sudah mengambil sikap untuk menunggu hasil praperadilan. Saat ini, Setya Novanto sedang mengajukan praperadilan atas tersangka dirinya dalam kasus dugaan megakorupsi e-KTP.

"Kita sudah menyatakan suatu sikap bahwa kita menunggu hasil praperadilan. Ya apapun hasil praperadilan, saya yakin bisa diterima semua orang," kata dia.

Anggota Komisi I DPR ini yakin, Setya Novanto pastinya akan siap mundur dari jabatannya apabila kalah dalam praperadilan. "Bilamana Pak Novanto hari ini dinyatakan kalah di praperadilan, maka ya beliau dengan besar hati akan menerima sikap tersebut dan akan menjalankan keputusan DPP," tegas Dave.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya