Laju IHSG Diproyeksi Bergerak Bervariasi

Kemarin, IHSG ditutup melemah tipis, yakni turun 0,01 persen ke level 6.021,46. Laju IHSG tertekan oleh pelemahan sektor infrastruktur.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 14 Nov 2017, 07:00 WIB
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 6.000 dan resistance 6.044.

Kemarin, IHSG ditutup melemah tipis, yakni turun 0,01 persen ke level 6.021,46. Laju IHSG tertekan oleh pelemahan sektor infrastruktur.

"Sektor konsumsi menjadi pendorong dengan saham GGRM dan HMSP. Sedangkan sektor infrastruktur menjadi penekan pergerakan IHSG hingga ditutup pada zona negatif dengan saham PGAS dan JSMR," kata dia di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Aksi jual bersih investor asing masih berlangsung. Tercatat, investor asing melakukan jual bersih Rp 321,20 miliar.

"Investor asing tercatat net sell Rp 321,20 miliar dengan saham BBCA, BBRI, dan BMRI menjadi yang terbanyak dijual," kata dia.

Pelemahan IHSG sejalan dengan mayoritas bursa di Asia yang ditutup melemah. Indeks saham Nikkei turun 1,32 persen, Topix turun 0,94 persen, dan Kospi susut 0,50 persen.

Kali ini, Lanjar merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya