Cerita Pilu Petugas Damkar Evakuasi Korban Ledakan Pabrik Mercon

Khaerul mengaku tak mudah melupakan peristiwa tersebut. Dia mengaku bergidik saat menceritakan peristiwa nahas tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Okt 2017, 13:34 WIB
Sebuah sepeda motor hangus terbakar akibat ledakan pabrik kembang api di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten (26/10). (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Tangerang - Haerul Fiqri, petugas pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, punya cerita tersendiri terkait ledakan mercon di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, RT 20/10, Kosambi, Kamis 26 Oktober 2017.

Haerul menyatakan, pihaknya memang hanya membutuhkan dua jam untuk memadamkan api. Namun ada hal lain yang membuat petugas harus bekerja ekstra, yakni evakuasi puluhan jenazah yang terpanggang.

Evakuasi dilakukan dengan berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih bisa ditolong.

"Mereka itu terjebak di pabrik bagian belakang. Kasihan, ada yang sudah pasrah nyender ke tembok, ada yang masih bisa lari nyelamatin diri saat polisi menjebol tembok belakang," ujar Haerul Fiqri, Jumat (27/10/2017).

Untuk korban yang sudah terkulai lemas, petugas langsung membantu mengevakuasi keluar pabrik. Di luar pabrik langsung dibantu polisi yang sudah siaga.

Haerul menceritakan situasi mencekam pada saat dirinya evakuasi puluhan jasad korban. Kondisi asap yang mengepul di dalam pabrik, mengurangi jarak pandang mata. Bahkan senter yang digunakan pun tak banyak membantu untuk menerobos ke dalam gedung.

"Tapi terlihat jasad bergelimpangan di atas lantai dengan kondisi sudah hangus, saya mengangkatnya satu persatu, terus dimasukkan ke kantong mayat," ujar Haerul.

 

2 dari 2 halaman

Jasad Anak-Anak

Bahkan, Haerul juga menemukan jasad yang diduganya masih berusia anak-anak.

"Dari jasadnya memang anak kecil, saya perhatikan juga dari tulangnya, masih tulang anak kecil," ujar Haerul.

Kondisi korban sudah hangus terbakar, sehingga yang tersisa hanya tinggal beberapa bagian tubuh dengan kondisi daging yang mengering akibat terpanggang api.

"Katanya sih anak mandor yang sedang main di situ, tapi belum tahu juga kebenaran informasinya," tambah dia.

Khaerul mengaku tak mudah melupakan peristiwa tersebut. Dia mengaku bergidik saat menceritakan peristiwa nahas tersebut.

"Sampai sekarang saya belum begitu nafsu makan, karena masih merasa mual," ujar Khaerul. 

Saksikan vidio pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya