Asosiasi: Jangan Alergi pada Importir

Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) meminta semua pihak tak kucilkan importir lantaran punya peran penting.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Okt 2017, 21:22 WIB
Aktivitas bongkar muat barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami susut signifikan di Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Importir tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) meminta semua pihak tak mengucilkan importir. Lantaran importir memiliki peran penting dalam hubungan internasional.

Sekretaris Jenderal GINSI Erwin Taufan mengatakan, kegiatan impor berkaitan erat dengan kegiatan ekspor suatu negara.

"Kita tidak boleh alergi pada importir. Impor itu silaturahmi internasional. Impor hubungan negara lain yang kita juga melakukan ekspor," kata dia Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Lebih lanjut, dia berharap ke depan GINSI bisa menjalin hubungan baik dengan pemerintah. Dia menerangkan, saat ini terdapat 26 ribu hingga 28 ribu importir di Indonesia. Sementara, yang menjadi anggota GINSI aktif 1.200 anggota.

Dia meminta pemerintah turut melakukan pembinaan pada anggota. Sejalan dengan itu, pemerintah diharapkan terbuka pada kritik yang dilancarkan oleh pelaku usaha.

Sejalan dengan itu, dia juga meminta pemerintah tidak mengeluarkan peraturan yang sulit dipahami oleh pengusaha.

"Beberapa regulasi tersebut jangan menambah permasalahan di kami karena kami juga mendapat keluhan kadang-kadang dari regulasi yang diterbitkan tak mudah dipahami oleh para anggota kita. Padahal maksud aturan tersebut demi untuk keberpihakan pada para pelaku," jelas dia.

Dia menuturkan, sebelum mengeluarkan aturan sebaiknya pemerintah melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha.

"Kita berharap aturan tersebut sebelum dilakukan atau diberlakukan seharusnya pemerintah bisa melakukan mediasi, sharing kepada GINSI memberikan suatu hal yang baik," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya