Tahanan Kabur Ini Minta Bantuan Orang Pintar agar Tak Tertangkap

YR otak dari pelarian delapan tahanan itu akhirnya tewas setelah melawan petugas yang menangkapnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Sep 2017, 06:03 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menujukkan barang bukti narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/6). Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya tangkap anggota DPRD Tabanan Bali terkait narkoba. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menembak mati dua tahanan berinsial YR dan FG yang kabur dari Rutan Mapolres Jakarta Barat. YR merupakan otak dari pelarian delapan tahanan itu.

Ia sempat meminta bantuan orang pintar alias dukun dalam pelariannya. Mereka berharap mendapat bantuan ilmu mistik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, upaya itu dilakukan agar polisi kesulitan mengejar mereka.

"Menghubungi orang pintar untuk mengelabui petugas agar tidak ketahuan," tutur Argo di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/9/2017).

Upaya itu sia-sia. Keberadaan YR dan FG terlacak berada di Pemakaman Manggala Jaya Sampurna, Bekasi, Jawa Barat. Mereka pun diciduk sekitar pukul 01.15 WIB dini hari tadi dan diminta untuk menunjukkan lokasi persembunyian rekan lainnya.

"Perlu disampaikan penangkapan YR ini dia residivis kasus narkoba tahun 2013 dan sebagai otaknya dia yang menggagas, mereka melakukan perencanaan melarikan diri ini dia yang membujuk untuk lari," jelas dia.

YR dan FG yang diminta menunjukkan persembunyian tersangka berinisial AB nyatanya melawan petugas. Saat tiba di lokasi yang berupa bangunan gardu listrik, YR mengambil senjata api rakitan dan FG merebut senjata petugas.

"Kita lakukan tindakan tegas terukur dengan tembakan dan mengenai dada para pelaku," Argo menandaskan.

Hingga kini, polisi sudah kembali menangkap empat dari delapan tahanan yang kabur berinisial YA, BG, YR, dan FG. Dua di antaranya yakni YR dan FG tewas saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kasus Narkoba

Delapan tahanan yang melarikan diri dari Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) Polres Jakarta Barat merupakan tahanan kasus narkoba. Namun, belum diketahui lama hukuman yang harus mereka jalani.

"Jadi ini seluruhnya tahanan narkoba, masih belum kita identifikasi yang pengedar seberat apa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat ditemui di Kawasan Silang Monas Jakarta Pusat, Sabtu 16 September 2017.

Menurut dia, delapan tahanan tersebut melarikan diri dengan cara mengelabui petugas jaga. Pukul 03.00 WIB tadi, lanjut dia, kedelapan tahanan itu menjebol teralis.

"Tidak semuanya lari, ada 14 tahanan, yang lari delapan," jelas Argo.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya