Benarkah Mobil Hasil Modifikasi Berisiko Terbakar?

Modifikator asal Bandung, Andre Mulyadi, memiliki pemikiran tersendiri perihal mobil terbakar karena modifikasi.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 04 Sep 2017, 14:06 WIB
Pemadam kebakaran tengah memadamkan api pada mobil yang terbakar. (Telegraph)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran Honda Brio di garasi milik Aini, di Cluster RiverTown Grand Wisata, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/9/2017), hingga saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian setempat.

Aini menampik perihal penggunaan power bank sebagai akar masalah mobilnya terbakar. Namun, kini timbul spekulasi dari mata masyarakat kemungkinan kebakaran tersebut karena modifikasi pada audio.

Nah, jika memang karena modifikasi, hal ini pun mendapatkan tanggapan dari modifikator ternama asal Bandung, Andre Mulyadi. Pria berkacamata itu memiliki pemikiran tersendiri perihal mobil terbakar karena modifikasi.

Kata Andre, yang perlu diperhatikan saat memodifikasi bukan mengurangi fungsi mobil, tetapi modifikasi seharusnya menambah setiap fungsi dari mobil itu sendiri.

“Jadi esensi modifikasi itu harusnya tidak mengurangi bagian penting mobil terutama keselamatan,” ungkap Andre kepada Liputan6.com, Senin (4/9/2017).

Andre menyatakan, bisa atau tidak mobil terbakar, bukan semata-mata karena perubahan yang telah dilakukan, tetapi ada bagian modifikasi yang dilakukan tidak tepat.

“Contohnya memasang hal yang berhubungan dengan kelistrikan, tetapi pemasangan modul kelistrikannya terbalik dan lain sebagainya,” jelas Andre.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Next

Sejumlah pengunjung mall melihat mobil-mobil hasil modifkasi.

Aturan Wajib Modifikasi Mobil

Tak hanya pemasangan, pemilik rumah modifikasi Signal Custom ini juga menyatakan, salah satu kemungkinan yang bisa menimbulkan hal tak diinginkan seperti korsleting atau terbakar adalah pengetahuan akan mobil, baik mesin hingga kelistrikan.

Andre menyarankan agar setiap pemilik mobil yang ingin memodifikasi tidak sembarangan melakukan pemasangan parts aftermarket.

“Selain itu, dia harus tahu dulu kualitas parts-nya, sehingga tidak memasang part yang mungkin kualitasnya sangat rendah faktor safety-nya. Apabila sudah mendapatkan part yang baik perhatikan cara pemasangan,” tutup Andre.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya