Semester Pertama, Aston Martin Dapat Durian Runtuh

Pabrikan mobil sport asal Inggris, Aston Martin, berhasil mencapai rekor laba sepanjang setengah tahun pertama 2017.

oleh Rio Apinino diperbarui 26 Agu 2017, 19:50 WIB
Aston Martin DB11 diperkenalkan di Sydney, Australia, beberapa hari lalu. Mobil ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 5,6 miliar.

Liputan6.com, Gaydon - Pabrikan mobil sport asal Inggris, Aston Martin, berhasil mencapai rekor laba sepanjang setengah tahun pertama 2017. Laba mereka hampir dua kali lipat ketimbang yang diperoleh dalam periode yang sama tahun 2016.

Mengutip Autoexpress, Sabtu (26/8/2017), laba mereka naik dari 211,8 juta pound sterling menjadi 410,4 juta pound sterling.

Kenaikan ini disebabkan karena permintaan yang memang meningkat. Ada peningkatan sebesar 67 persen, atau setara 2.439 unit mobil yang terjual, di mana harga rata-rata per unitnya mencapai 149 ribu pound sterling. Harga rata-ratanya sendiri naik 25 persen.

Satu model yang permintaannya paling meningkat adalah DB11. Begitu pula dengan Vanquish dan Vantage S. Belum lagi dengan Vantage Zagato, model spesial, yang ludes habis.

"Performa kami yang membaik mencerminkan kenaikan permintaan dari model kami yang baru, DB11, sebagaimana kendaraan edisi spesial kami," terang CEO Aston Martin, Andy Palmer.

Sementara Mark Wilson, Executive Vice President and Chief Financial Officer Aston Martin, mengatakan bahwa hasil ini adala bukti bahwa strategi mereka telah benar.

"Kekuatan dari hasil kami selama semester pertama membuktikan bahwa strategi kami sudah pada trek yang sesuai, membuat kami percaya diri kalau kami akan mendapat performa yang baik sepanjang tahun ini," terang Wilson.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

DB11 juga Dijual di Indonesia

Menyambut premier film terbaru James Bond, Spectre, Aston Martin Jakarta merilis Aston Martin DB9 GT Bond Edition Coupe

DB11 juga dijual di Indonesia melalui Aston Martin Jakarta. Konsumen bisa membawa pulang mobil James Bond tersebut hanya dengan membayar uang muka 10 persen.

Dijelaskan Irmawan Poedjoadi, CEO Aston Martin Jakarta, selain down payment (DP) rendah, ditawarkan juga pembayaran cicilan setiap tiga bulan sekali.

"Kebanyakan konsumen Aston Martin atau McLaren kan pengusaha, dan mereka sangat peduli dengan financing. Kalau mau beli mobil cash, lebih baik duitnya untuk usaha. Tapi masih ada hasrat untuk membeli mobil, dan kita menawarkan pola ini," jelas Irmawan.

Lanjut Irmawan, memang bunganya otomatis akan lebih tinggi. Namun, hal tersebut tidak masalah bagi pengusaha yang membeli Aston martin DB11.

"Tidak apa-apa, daripada dia harus setiap bulan, lebih baik duitnya untuk usaha. Kelipatannya mungkin lebih besar dari bunga kredit mobilnya tersebut," tambah pria ramah ini.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya