Kapolri: Demokrasi Saat Ini Mengarah ke Liberal

Kapolri menyatakan, demokrasi yang tidak terkontrol itu tidak baik di tengah masyarakat Indonesia.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Agu 2017, 14:42 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi terkait kasus penyerangan Novel Baswedan di Istana, Jakarta, Senin (31/7). (Laily Rachev/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak memungkiri demokrasi di Indonesia terus berkembang pascareformasi 1998 silam. Namun, menurut dia, demokrasi yang ada saat ini justru mengarah ke demokrasi liberal.

Hal ini disampaikan Tito saat menjadi pembicara di acara Simposium Nasional bertajuk 'Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majuka Bangsa', Balai Kartini, Jakarta.

Tito mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan demokrasi di Indonesia saat ini mengarah ke liberal. Satu di antaranya kebebasan berekspresi di depan umum yang terlalu luas.

"Sistem demokrasi saat ini sudah mengarah ke liberal. Kebebasan berekspresi di muka umum, dibuka terlalu luas, terlalu lebar," kata Kapolri Tito, Jakarta, Senin (14/8/2017).

Kebebasan yang tidak terkontrol itu, sambung Tito, tidak baik di tengah masyarakat Indonesia yang masih didominasi kelas menengah ke bawah. Menurut Tito, mereka belum bisa menerjemahkan demokrasi dengan baik.

"Di masyarakat yang sistemnya piramida, low class masih mendominasi, ini yang berbahaya. Karena demokrasi akan diterjemahkan boleh berbuat apa saja, semau-maunya," ucap Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menilai, bila kondisi ini terus biarkan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan konflik internal di masa yang akan datang.

"Kemudian, situasi ini akan terus menimbulkan ketidakpuasan kelas bawah, yang instan dan cepat perubahan kesejahteraan. Jadi siapapun pemimpinnya, tetap akan dituntut dan menyalahkan pemimpinnya," tandas Kapolri Tito.

Saksikan tayang video menarik berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya