Jokowi: Antusias Masyarakat untuk Beli Rumah Sangat Tinggi

Tingginya minat masyarakat untuk beli rumah bukan hanya berdampak positif pada bisnis properti, tetapi juga industri lain.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Agu 2017, 20:19 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Dirut PT BTN (Persero) Tbk Maryono membuka pameran perumahan nasional Indonesia Property Expo 2017 di JCC Senayan, Jumat (11/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai antusias masyarakat untuk membeli rumah masih sangat besar. Terlebih lagi untuk rumah-rumah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan subsidi selisih bunga (SSB).

Menurut Jokowi, jika dilihat di pameran perumahan Indonesia Properti Expo (Ipex) 2017 yang dibuka hari ini, banyak masyarakat yang datang untuk membeli rumah. Hal ini membuktikan minat untuk membeli rumah masih sangat tinggi.

"Kalau saya lihat tadi ya yang ramai, yang standarnya ramai itu yang ada subsidinya. Subsidi bunga maupun subsidi cicilan. Baik dari FLPP maupun dari SSB. Subsidi Selisih Bunga maupun fasilitas likuiditas pembangunan perumahan yang ramai," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Dia mengungkapkan, tingginya minat masyarakat ini bukan hanya berdampak positif pada bisnis properti, tetapi juga industri lain. Hal ini karena dalam pembangunan perumahan juga membutuhkan bahan pendukung lain seperti cat, kayu dan genting.

"Tadi tanya, kita satu hari sudah 200. 200 lebih yang sudah pesan. Artinya apa, kalau mereka sudah dapat nomor pesan, mereka lihat lokasinya dimana, baru nanti akad. Apa, saya melihat respon masyarakat terhadap rumah bagus sekali. Baik menggerakan sektor-sektor yang lain karena industri genteng, cat, bata, kayu, semuanya, pintu, jendela semuanya akan bergerak baik," jelas dia.

Berdasarkan pengalamannya mengunjungi perumahan subsidi yang telah dibangun, lanjut Jokowi, masyarakat juga sangat senang dengan program tersebut. Pasalnya, masyarakat bisa membeli rumah dengan uang muka dan cicilan yang ringan,

"Saya tanyakan berapa sebulan, Rp 780 ribu per bulan selama 15 tahun. Ada yang Rp 900 ribu per bulan karena 10 tahun. Terus gaji kita Rp 3,5 juta, untuk bayar tidak memberatkan kami, karena ngontrak pun bayarnya Rp 500 ribu-Rp 600 ribu. Jadi kita hanya nambah dikit, Rp 200 ribu sudah dapat rumah sendiri. Artinya, masyarakat dimudahkan dengan subsidi FLPP atua SSB tadi," tandas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya