Merapi Erupsi, Pengungsi Panik

Gunung Merapi kembali mengeluarkan abu vulkanik. Ratusan pengungsi panik mengingat suara yang muncul sangat keras.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Okt 2010, 07:20 WIB
Liputan6.com, Sleman: Ratusan pengungsi yang tinggal di barak pengungsian Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta, panik begitu mengetahui Gunung Merapi kembali erupsi, Sabtu (30/10) pagi. "Suaranya menggelegar, kayak petir," kata Parti, pengungsi.

Menurut Parti, saat Merapi erupsi, dirinya bersama pengungsi lain langsung dibangunkan. Namun, tidak keluar dari lokasi pengungsian.

Saat itu hujan abu terjadi. Parti mengaku, debu yang dikeluarkan sangat berpengaruh bagi kesehatan para pengungsi, terutama anak-anak. Mereka langsung batuk, pilek, dan masuk angin.

Parti dan pengungsi lain berharap, erupsi Merapi segera berakhir. Sebab, sangat tidak nyaman bila berlama-lama tinggal di lokasi pengungsian. Terlebih, mereka harus jauh dari lahan dan ternak yang selama ini menjadi mata pencaharian warga.

Pengungsi saat ini sangat memerlukan obat-obatan, masker, dan tentu saja makanan. Sebab, mereka tidak tahu sampai kapan berada di lokasi pengungsian? baca: Jumlah Pengungsi Merapi Kian Banyak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya