Investasi Tiongkok Masih Deras ke Indonesia

Realisasi nilai investasi Tiongkok mencapai US$ 1,96 miliar hingga semester I 2017.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Jul 2017, 16:30 WIB
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, sentimen anti-Tiongkok tidak berpengaruh terhadap realisasi kegiatan investasi Tiongkok di Indonesia. Nilai investasi China sepanjang semester I-2017 mencapai US$ 1,96 miliar atau Rp 26 triliun (kurs Rp 13.300 per dolar AS).

"Investasi dari Tiongkok sejauh ini tidak ada dampak signifikannya dari wacana sentimen anti-Tiongkok. Investasi Tiongkok terus meningkat, baik jumlah maupun kualitasnya," kata Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong di kantornya, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Dari data BKPM menunjukkan, Tiongkok menduduki peringkat ketiga sebagai negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia. Nilai investasinya mencapai US$ 1,96 miliar atau Rp 26 triliun dalam kurun waktu Januari-Juni 2017, sedangkan jumlah proyeknya sebanyak 1.243 proyek.

"Investasi dari Tiongkok di sektor padat modal, smelter, dan infrastruktur. Tapi kini mulai merambah ke sektor padat karya dan pariwisata yang strategis buat kita," Lembong menjelaskan.

Sebelumnya, BKPM mencatat realisasi nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 206,9 triliun atau US$ 15,55 miliar (asumsi kurs Rp 13.300 per dolar Amerika Serikat) sepanjang Januari-Juni 2017.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti diketahui menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, pada Mei lalu. Pemerintah Indonesia menawarkan sejumlah potensi investasi di forum tersebut.

"Partisipasi efektif dari pemerintah Indonesia di KTT Belt and Forum di Beijing Mei lalu sangat membantu kita untuk terus mendorong pertumbuhan investasi dari China, baik dari jumlah maupun mutunya," ujar dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya