5 Kisah Valentino Rossi Selamat dari Kecelakaan Fatal

Valentino Rossi dan Dainese merayakan 22 tahun kemitraan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2017, 20:00 WIB
Valentino Rossi dan Dainese merayakan 22 tahun kemitraan. (AFP/Vincent Jannink)

Liputan6.com, London - Valentino Rossi dan Dainese merayakan 22 tahun kemitraan. Juara dunia tujuh kali itu sudah bekerja sama dengan perusahaan pembuat wearpack sejak memulai kariernya tahun 1996.

Silvano Celi adalah salah satu penjahit yang dipercaya Dainese untuk membuat pakaian pelindung untuk Rossi selama mengaspal di lintasan balap. Selama lebih dari dua dekade, pria berkepala plontos itu telah menciptakan wearpack yang berhasil menembus sejarah dunia balap, mulai dari pengujian musim dingin sampai desain spesial.

Hingga saat ini, pelindung tubuh para pembalap legendaris yakni Pierfrancesco Chili, Carl Fogarty, Anthony Gobert, Scott Russell, Loris Reggiani, Fausto Gresini, hingga Luca Cadalora masih tersimpan rapi di Molvena, Italia.

Begitu pula dengan wearpack rusak milik Rossi saat sahabatnya itu mengalami kecelakaan hebat di Mugello pada 2010 lalu.

Lalu apa saja cerita menarik dari wearpack yang dikenakan Rossi di ajang balap motor? Berikut sepenggal kisah di balik wearpack Valentino Rossi:

Saksikan juga video menarik lainnya:



2 dari 6 halaman

1. Tim Aprilia (1999)

Valentino Rossi (46) tidak bisa melihat ketika mesin pembalap Aprilia, Sam Lowes, meledak pada kualifikasi MotoGP Belanda 2017. (Twitter)

Rossi berada di kelas 250cc bersama tim Aprilia pada 1999. Penjahit kawakan itu sengaja memilih kulit Nia Azzurro sebagai bahan pelindung yang akan dikenakannya. Pada lapisan kulit yang tampak nyaman dan elegan itu, terdapat logo yang sangat legendaris: 'matahari dan bulan'.

Celi dan Rossi ingin menggambarkan dua sisi kehidupan yang berlawanan, tapi mustahil untuk dipisahkan. Namun, pria berusia 51 tahun mengatakan, logo tersebut tidak ada kaitannya dengan kepribadian sahabatnya tersebut.

Singkat kata, selama tahun tersebut Rossi maupun Celi terus melakukan eksperimen dalam pembuatan desain wearpack.

Sebanyak delapan kali pembalap asal Italia meminta kepada penjahitnya itu untuk melakukan inovasi. Maklum, Rossi memang dikenal selalu ingin mencoba ide baru dan hasilnya cukup menggembirakan.
Pasalnya, berkat pelindung buatan Celi, pemilik nomor 46 itu berhasil mengantongi gelar juara dunia setelah sukses mengumpulkan sembilan kemenangan dalam satu musim.

3 dari 6 halaman

2. Tim Honda (2002)

Pada tahun 2003, Valentino Rossi tampil dengan motor khas Repsol Honda perpaduan warna oranye, merah, putih dan hitam. (AFP Photo/Vanderlei Almeida)

Tahun pertama berada di kelas utama MotoGP bersama tim Honda, Valentino Rossi masih menempatkan logo matahari dan bulan. Namun, yang jadi persoalannya adalah Celi terpaksa mengubah sedikit kulit pelindung dengan menjahit lengan sedikit lebih ketat ke tubuh dan lengan bawah dibuat sedikit lebar.

Perubahan ini dilakukan untuk mengimbangi pompa otot saat Rossi pertama kali menjajal motor kelas utama. Pasalnya, mesin empat tak (990cc) lebih mengutamakan fisik dari pembalap itu sendiri.

Ketika menjalani latihan bebas dengan motor Honda (RZ213V) jelang balapan di Grand Prix Jepang, Rossi mengalami kecelakaan yang cukup fatal. Meskipun begitu, dia lolos dari cedera dan sangat terkesan dengan pelindung buatan Celi.

4 dari 6 halaman

3. Tim Yamaha (2006)

Ilustrasi persaingan sengit di MotoGP 2017. (Vincent Jannink / ANP / AFP)

Tak salah jika Valentino Rossi begitu mempercayai Silvano Celi. Pasalnya, sewaktu menjadi pembalap tim Yamaha, pembalap yang kini berusia 38 tahun tersebut nyaris saja tewas saat mengalami kecelakaan serius pada balapan di Sirkuit Assen, Belanda.

Dari hasil penelitian yang dilakukan data logger, Rossi mengalami kecelakaan saat dia berada pada kecepatan 120 km/jam. Namun, takdir masih berpihak kepada pembalap jomblo tersebut, mengingat dia hanya mengalami luka memar dan cedera pada bagian pergelangan kaki.

Keajaiban yang membuat Rossi masih bertahan di dunia balap hingga saat ini adalah airbag tulang belakang. Airbag itulah yang menyelamatkan nyawanya saat dia terjatuh.

5 dari 6 halaman

4. Tim Yamaha (2007)

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, merayakan keberhasilannya menjadi yang tercepat pada MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Assen, Minggu (25/6/2017). Riders asal Italia itu memiliki catatan waktu 41 menit 41,149 detik. (AFP/Vincent Jannink)

Kejuaraan balap motor dikenal sebagai olahraga yang sangat berisiko bagi keselamatan pembalap. Meskipun Valentino Rossi sudah beberapa kali merasakan rasa sakit saat terjatuh, hingga saat ini dia masih mencintai hobinya menunggangi motor balap.

Pembalap yang masih berstatus jomblo tersebut mengalami kecelakaan selama menjalani sesi latihan bebas di Valencia. Dari laporan, Rossi mematahkan tangan kanannya.

Spekulasi saat itu bermunculan, di mana banyak pihak yang beranggapan bahwa dia bakal melewatkan balapan seri terakhir.

Namun, Silvano Celi tidak akan membiarkan Rossi melewatkan balapan. Dia langsung bergegas untuk memodifikasi sarung tangan yang menghubungkan dua jari untuk mengurangi rasa sakit.

6 dari 6 halaman

5. Tim Ducati (2011)

Valentino Rossi saat membela Ducati pada 2011-2012. (Youtube)


Saat memutuskan pindah ke tim Ducati, Silvano Celi sibuk mencari ide untuk membuat wearpack yang cocok buat Rossi selama menunggangi Desmocedici GP11. Apa yang dikhawatirkan penjahit andalan Rossi cukup beralasan.

Sebanyak 12 kali, Rossi mengalami kecelakaan dan ini adalah kali pertama terjadi dalam kariernya di kelas MotoGP. Celi terpaksa menjahit 18 kulit untuk membuat pakaian pelindung.

Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa sahabatnya itu. Maka tak aneh, di setiap balapan, Rossi selalu menggunakan kulit berbeda.

(David Permana)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya