Jokowi Beberkan Masalah di Papua Barat

Jokowi menyatakan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam membangun Papua Barat.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jul 2017, 17:46 WIB
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat kedatangan Pangeran Khalid bin Sultan Abdul Aziz Al Suud saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam membangun Papua Barat. Sebagai provinsi yang berada di timur Indonesia, Papua Barat memiliki masalah yang sama dengan Papua, yaitu wilayah yang terisolasi.

Jokowi mengungkapkan, ‎tantangan yang dihadapi Papua Barat secara umum, yaitu bagaimana membuka keterisolasian, membuka lapangan kerja baru, pengentasan kemiskinan, pembangunan yang lebih merata.

Selain itu, yang juga penting adalah meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Saat ini, IPM Papua Barat merupakan yang kedua terendah di Indonesia.

"Inilah pekerjaan besar yang harus kita lakukan untuk memberikan peningkatan kesejahteraan pada rakyat di Provinsi Papua Barat," ujar dia di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/7/2017).

‎Jokowi menjelaskan, dalam dua setengah tahun terakhir, pemerintah telah fokus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan konektivitas dan menyambung Papua Barat dengan daerah lain di Indonesia.

"Karena konektivitas sangat diperlukan bagi Papua Barat. Bukan sekedar untuk membuka daerah terisolir, tetapi juga untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk lokal yang ada," kata dia.

Untuk itu, lanjut Jokowi, dirinya meminta agar dilakukan percepatan pembangunan pelabuhan baik di Sorong, Bintuni, maupun Kaimana. Selain itu juga pengembangan dermaga penyeberangan di Washior serta pengembangan beberapa bandara.

"Saya juga minta diperhatikan percepatan pembangunan ruas jalan strategis yang menghubungkan antar pusat pengembangan ekonomi," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya