Regulasi Ditangguhkan, Persipura Merasa Dirugikan

Benhur Tommy Mano menyebut pengelola Liga 1 tidak konsisten

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2017, 05:30 WIB
Pemain Persipura Jayapura,Elisa Yahya Basna berduel dengan pemain Persib Bandung, Ahmad Subagja Basith pada lanjutan Liga 12017 di Stadion GBLA, Bandung, Minggu (7/5/2017). Persib menang 1-0. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jayapura - Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, menilai penangguhan regulasi pemain U-23 yang dilakukan pengelola  Liga I sangat merugikan tim.

"Apa yang dilakukan oleh Liga Indonesia Baru dengan menangguhkan regulasi pemain U-23 hingga 30 Agustus 2017 adalah janggal, tidak konsisten dan sewenang-wenang," ujarnya.

"Hal ini juga merugikan tim karena persiapan yang kami [Persipura] lakukan berdasarkan regulasi awal, walaupun sejak awal regulasi itu dipertanyakan banyak pihak, termasuk kami dan klub peserta lainnya. Kenapa janggal dan tidak konsisten?"

Menurut dia kondisi seperti ini sama sekali tidak dibahas saat penetapan regulasi sebelum kompetisi dimulai. Namun tiba-tiba penangguhan ini muncul dengan alasan yang tidak jelas.

"Mereka bilang karena jumlah pemain dari klub yang dipanggil ke timnas tidak merata. Nah ini kan pernah dibahas dulu dan mereka bilang itu risiko, harus dilihat kepentingan nasionalnya, tapi sekarang berubah," katanya.

Dikatakannya bahwa penerapan regulasi pemain U-23 adalah untuk pembinaan pemain muda, dan hal ini diikuti oleh tim Persipura dengan menyiapkan tim memberikan porsi kepada pemain muda.

"Eh, mereka malah ubah. Kalau pembinaan berarti harus merata, kalau seperti ini berarti pemain yang tidak dipanggil ke timnas tidak mendapatkan menit bermain, dan pembinaan jadi terputus, pemain muda diabaikan, yang dipentingkan hanya pemain yang dipanggil timnas. Di mana unsur pembinaannya?" katanya.


Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya