Lelah Berkendara Saat Mudik, Bolehkah Konsumsi Minuman Berenergi?

Dokter menyarankan sebaiknya tidak mengonsumsi minuman berenergi saat mudik. Kenapa?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Jun 2017, 11:00 WIB
Ribuan kendaraan pemudik mengantri untuk memasuki kapal Ferry tujuan Pelabuhan Bakauheni, Lampung di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu, (15/7/2015). Total pemudik yang menyebrang 124.606 pemudik, 9.860 roda empat, 19.197 roda dua. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan mudik yang panjang selama belasan jam, membuat sebagian orang yang menyetir jadi mengonsumsi minuman berenergi. Kata sebagian orang, minuman tersebut membantu menahan kantuk dan tubuh jadi lebih berstamina. Sebenarnya boleh tidak sih mengonsumsi minuman berenergi?

Dokter spesialis gizi klinik, Dian Permatasari, tidak menyarankan kepada pemudik untuk mengonsumsi minuman berenergi. Jika pun terpaksa mengonsumsinya karena menyetir atau mengendarai motor di malam hari, pastikan maksimal hanya dua botol saja karena di dalamnya mengandung pembangkit stamina. Bila minuman tersebut dikonsumsi berlebihan akan berbahaya. 

Minuman berenergi (Foto: uhhospitals.org)

"Lalu, pada orang dengan riwayat penyakit jantung dan hipertensi sebaiknya tidak mengonsumsi ini," pesan Dian dalam acara program mudik TEMAN (Tempat Mudik Nyaman) dari SGM Bunda dan Eksplor di Jakarta beberapa saat lalu.

Daripada mengonsumsi minuman berenergi, Dian menyarankan orang yang mudik untuk beristirahat ketika lelah melanda. Misalnya sudah berjalan tiga-empat jam, sebaiknya istirahat di posko-posko mudik.

"Kalau waktunya istirahat ya istirahat, jangan dipaksakan," pesannya.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya