Tekan Angka Kecelakaan, Menhub Minta Pemudik Tak Gunakan Motor

Pemerintah telah menyiapkan angkutan untuk membawa sepeda motor pemudik menuju kampung halaman.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jun 2017, 12:36 WIB
Sejumlah pemudik bermotor melintasi jalur Bekasi Timur, Jawa Barat, Selasa (22/7/2015). Kepadatan arus balik sepeda motor diperkirakan terjadi pada H+4 malam hingga H+5. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, mudik Lebaran telah menjadi budaya yang digelar setiap tahun. Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan mudik ini tak jarang menimbulkan korban luka hingga korban jiwa akibat kecelakaan.

Untuk menekan angka kecelakaan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor untuk kembali ke kampung halaman. Menurut dia, penggunaan sepeda motor untuk keperluan mudik Lebaran rawan akan terjadinya kecelakaan.

‎"Satu hal yan berkali-kali menghimbau kepada mereka yang biasanya pulang kampung pakai motor untuk dihindari. Karena dari survei kita itu kendaraan yang paling riskan mengalami kecelakaan, bahkan sampai kematian. Kita minta itu dihindari," ujar dia saat berbincang khusus dengan Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (4/6/2017).

Budi menyatakan, untuk mengakomodasi para pemudik yang menggunakan sepeda motor ini, pemerintah bersama pihak-pihak terkait telah menyediakan angkutan mudik gratis. Selain itu, juga disiapkan angkutan untuk membawa sepeda motor tersebut ke kampung halaman pemudik.

"Kami menyiapkan mudik gratis sebanyak 208 ribu orang. Ini dari dana kita sendiri (Kementerian Perhubungan), dari BUMN dan stakeholder. Kalau ditotal mungkin lebih banyak. Untuk motor juga kita siapkan sebanyak 40 ribu motor yang bisa diangkut. Ada yang pakai kereta, ada yang pakai bus, ada yang pakai kapal. Dengan mereka naik itu maka diharapkan resiko itu akan dikurangi," jelas dia.

Selain untuk pemudik, Budi juga memberikan himbauan kepada penyelenggara jasa angkutan mudik untuk mempersiapkan kendaraan secara baik. Sebab tak jarang terjadinya kecelakaan disebabkan oleh buruknya kualitas angkutan yang digunakan.

"Hal lain yang secara khusus, pemilik truk, pemilik bus itu harus meng-consider diri bahwa aspek keselamatan itu menjadi perhatian bagi kita. Jadi jangan membiarkan kendaraan dalam keadaan tidak baik untuk dijalankan. Kepada penumpang juga begitu, pilih lah kendaraan-kendaraan yang sudah diuji KIR agar keselamatannya juga bisa dijamin," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya