Boneka Seks Bisa Redakan Stres Narapidana

Sebuah film dokumenter yang ditayangkan Channel 4 memberikan napas baru bagi narapidana soal boneka seks.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Mei 2017, 20:41 WIB
Pabrik boneka seks tertua di Jepang. (Getty Images AsiaPac)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah film dokumenter yang ditayangkan Channel 4 memberikan napas baru bagi narapidana soal boneka seks. Menurut mereka, boneka seks bisa menjadi "pelampiasan" positif untuk melepaskan testosteron terpendam.

Seperti dilansir Express, Rabu (10/5/2017), seorang narapidana yang saat ini menjalani 17 tahun penjara, Jack Swarz, sangat yakin boneka seks membuat narapidana lebih tenang.

"Karena penjara tidak mengizinkan kunjungan istri. Jadi boneka seks ini adalah alternatif," katanya.

Dalam film tersebut, Swarz mengatakan, semua teman-temannya di penjara terlihat sangat bahagia dan bebas stres mendengar soal boneka seks ini.

"Masalahnya penjara kita penuh dengan pria muda yang bergairah. Hal ini membuat mereka resah dan cenderung merusak," ujarnya.

Setidaknya, lanjut Swarz, para narapidana ini bisa menikmati kencan, menonton bersama, mendengarkan musik dan lainnya--seperti yang dilakukan dengan pasangan.

Dosen senior di Department of Computing at Goldsmiths University yang menyelenggarakan kongres Love and Sex with Robots, Kate Devlin, mengatakan, hal yang menarik perhatiannya sebenarnya adalah penggunaan teknologi dalam urusan seks.

"Mereka (narapidana) cenderung merasa sendirian dan mungkin boneka seks adalah satu hal yang bisa kami tawarkan," pungkas Swarz.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya