20% Perusahaan Tolak Calon Karyawan karena Isi Facebook

Kebanyakan perusahaan menjadikan akun media sosial calon karyawan sebagai rujukan bagi mereka.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 13 Apr 2017, 17:30 WIB
Kebanyakan perusahaan menjadikan akun media sosial calon karyawan sebagai rujukan bagi mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Anda harus selalu berhati-hati dengan apa yang dibagikan di akun Twitter atau Facebook pribadi. Karena apa yang Anda unggah di internet, akan berada di sana selamanya.

Selain itu, kebanyakan perusahaan menjadikan akun media sosial calon karyawan sebagai rujukan bagi mereka. Malahan, penelitian terbaru oleh YouGov menunjukkan bahwa satu dari lima perusahaan menolak calon karyawan setelah melihat aktivitas online mereka.

YouGov
 

Berdasarkan riset, sebanyak 28 persen perusahaan besar menolak kandidat setelah mengecek aktivitas online mereka. Semakin kecil perusahaan, semakin jarang pula mereka melakukan hal tersebut.

Selanjutnya, berdasarkan data yang diambil pada 06-16 Maret 2017, didapati bahwa LinkedIn menjadi rujukan utama perusahaan mengecek kredibilitas calon karyawan. Berikut urutannya:

1. LinkedIn: 48%
2. Facebook: 46%
3. Twitter: 28%
4. Instagram: 15%
5. Tumblr: 5%
6. Flickr: 5%
7. Myspace: 5%
8. Lain-lain: 4%

Lebih jauh, berikut jenis unggahan di media sosial yang membuat lamaran seseorang ditolak:

YouGov
 

1. Kalimat kasar, mengganggu, dan kotor: 75%
2. Penggunaan narkotika: 71%
3. Retorika atau ejaan yang tak tepat: 56%
4. Foto saat minum minuman keras: 47%
5. Pandangan politik: 29%
6. Terlalu banyak membagikan hal tak penting: 29%
7. Narsis yang berlebihan: 26%

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya