Liputan6.com, Baghdad: Sedikitnya 41 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah pusat rekrutmen tentara di Irak, Baghdad, Selasa (17/8). Lebih dari 100 orang juga dilaporkan terluka. Serangan terjadi bersamaan dengan persiapan Amerika Serikat mengakhiri operasi tempur di Irak akhir bulan ini. Demikian yang dikatakan juru bicara kepolisian setempat.
Insiden terjadi sehari setelah salah satu dari dua calon utama dalam pemilihan Maret Irak membekukan pembicaraan untuk membentuk koalisi. Kekerasan di Irak menurun dari puncaknya pada 2006-2007, meskipun jumlah kematian warga sipil meningkat tajam pada Juli silam.
Seorang wartawan dari BBC Hugh Sykes, melaporkan dari Baghdad bahwa seorang pembom bunuh diri itu berjalan ke pusat perekrutan tentara di mana ratusan orang sedang mengantre. Serangan terjadi di daerah ramai dekat salah satu stasiun bus utama di Baghdad. Ia juga menambahkan, jalan itu penuh dengan orang-orang di pagi hari, sehingga mudah bagi seorang pembom bunuh diri untuk meloloskan diri tanpa ketahuan.
Seorang juru bicara dari kementerian dalam negeri yang mengutip dari kantor berita AFP mengatakan, di antara orang yang terluka dalam serangan itu adalah tentara yang sedang menjaga pusat rekrutmen.(BBC/JAY/AIS)
Insiden terjadi sehari setelah salah satu dari dua calon utama dalam pemilihan Maret Irak membekukan pembicaraan untuk membentuk koalisi. Kekerasan di Irak menurun dari puncaknya pada 2006-2007, meskipun jumlah kematian warga sipil meningkat tajam pada Juli silam.
Seorang wartawan dari BBC Hugh Sykes, melaporkan dari Baghdad bahwa seorang pembom bunuh diri itu berjalan ke pusat perekrutan tentara di mana ratusan orang sedang mengantre. Serangan terjadi di daerah ramai dekat salah satu stasiun bus utama di Baghdad. Ia juga menambahkan, jalan itu penuh dengan orang-orang di pagi hari, sehingga mudah bagi seorang pembom bunuh diri untuk meloloskan diri tanpa ketahuan.
Seorang juru bicara dari kementerian dalam negeri yang mengutip dari kantor berita AFP mengatakan, di antara orang yang terluka dalam serangan itu adalah tentara yang sedang menjaga pusat rekrutmen.(BBC/JAY/AIS)
