Tidak Wajar, Sumpit Jepang Punya Rasa Karpet yang Bisa Dimakan

Membuat sumpit yang bisa dimakan saja rasanya sudah aneh, apalagi dibuat dari bahan baku tatami, karpet tradisional Jepang.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 06 Apr 2017, 09:30 WIB
Sumpit yang bisa dimakan ini ternyata memiliki rasa karpet, karena dibuat dari bahan baku pembuatan Tatami, karpet tradisional Jepang. (Foto: en.rocketnews24.com)

Liputan6.com, Jakarta Sumpit biasanya digunakan untuk alat makan, dan karpet biasanya digunakan untuk melapisi lantai rumah supaya lebih hangat. Namun bagaimana bila rasa karpet menjadi rasa ketika Anda memakan sumpit Jepang saat selesai makan? Inovasi tidak wajar ini ternyata sudah hadir di beberapa restoran di Tokyo, seperti yang dilansir dari en.rocketnews24.com, Kamis (6/4/2017).

Sumpit yang bisa dimakan ini ternyata memiliki rasa karpet, karena dibuat dari bahan baku pembuatan Tatami, karpet tradisional Jepang. (Foto: en.rocketnews24.com)

Sumpit yang bisa dimakan ini diciptakan bukan untuk alasan lingkungan, namun untuk membantu industri karpet tradisional Jepang yang biasa disebut Tatami. Produksi Tatami sendiri sudah mulai berkurang karena banyak penduduk jepang yang memiliki gaya hidup modern. Untuk itu, Marushige Confectionery mengembangkan sumpit yang bisa dikonsumsi setelah makan.

Tapi bahan seperti apa yang digunakan untuk memproduksi sumpit rasa karpet ini? Jawabannya, mereka mengggunakan Igusa, jenis rumput-rumputan yang biasa digunakan untuk membuat karpet Tatami. Tentunya Igusa yang digunakan memiliki kualitas terbaik yang ditanam di Prefektur Kumamoto, utara Pulau Kyushu.

Sumpit yang bisa dimakan ini ternyata memiliki rasa karpet, karena dibuat dari bahan baku pembuatan Tatami, karpet tradisional Jepang. (Foto: en.rocketnews24.com)

Meski bisa dimakan, tapi jangan khawatir, sumpit ini memiliki kekuatan yang cukup untuk mengangkat semua makanan. mulai dari sushi hingga nasi tanpa adanya gangguan. Jika Anda ingin memakannya, sumpit ini bisa digigit tanpa adanya kesulitan karena bisa patah dengan tenaga yang cukup. Rasanya? Sudah tentu tidak bisa dideskripsikan karena karpet bukan makanan sehari-hari bagi manusia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya