Harga Emas Tergelincir Penguatan Dolar AS

Penguatan emas dalam mata uang dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

oleh Nurmayanti diperbarui 31 Mar 2017, 06:45 WIB
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas merosot terpicu penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Namun penurunan harga ini masih dibatasi ketidakpastian ekonomi di dunia terkait hengkangnya Inggris dari Uni Eropa dan pemilu Perancis yang akan berlangsung.

Melansir laman Reuters, Jumat (31/3/2017), harga emas di pasar Spot turun 0,5 persen menjadi US$ 1.245,41 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS susut 0,7 persen ke posisi US$ 1.245 per ounce.

"Kita mungkin melihat dukungan dari pemilu Perancis jika terdapat hasil mengejutkan yang lebih baik dari yang diharapkan (pemimpin haluan kanan) Marine Le Pen. Yang mungkin memberikan sedikit dorongan ke emas," kata Bernard Dahdah, Analis logam mulia di Natixis.

Potensi kemenangan calon kadidat pemimpin Prancus dari haluan kanan pada Pemilu Eropa tahun ini, telah membuat daya tarik emas sebagai safe haven investasi meningkat, meniadakan efek dari penguatan dolar.

Adapun Dolar menguat untuk hari kesembilan terhadap sekeranjang mata uang lainnya. Penguatan greenback membuat emas dalam mata uang dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan berpotensi menurunkan permintaan.

Penguatan Dolar juga didorong pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans, yang mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.

"Pasar telah terkena dampak kenaikan suku bunga di tahun ini, tetapi jika kita melihat mungkin ada tiga tekanan downside terhadap harga emas," kata analis ETF Securities Nitesh Shah.

Sementara untuk harga logam mulia lainnya, harga perak tergelincir 0,2 persen menjadi US$ 18,16 per ounce, setelah mencapai posisi tertinggi empat minggu di US$ 18,29 per ounce.

Harga Platinum turun 0,06 persen menjadi US$ 950,95, sedangkan paladium naik 0,8 persen ke US$ 796,50.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya