20-3-1966: Insiden Pencurian Trofi Piala Dunia di Inggris

Trofi piala dunia yang berhasil direbut oleh Inggris pada tahun 1966 dicuri saat dipamerkan pada Maret 1966.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 20 Mar 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi trofi piala dunia (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Trofi Piala Dunia menjadi kebanggaan bagi negara yang berhasil memenangkan kompetisi sepakbola bergengsi tersebut. Tak terkecuali Inggris.

Negeri Kerajaan tersebut memamerkan trofi Piala Dunia yang berhasil diraih kesebelasan Inggris usai mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2 di partai final pada tahun 1966. Namun kemudian benda itu dicuri saat dipamerkan.

Kejadian tersebut terjadi di lokasi pameran, Central Hall, Westminter, London, tepat pada 51 tahun silam, 20 Maret 1966. Piala itu terbuat dari emas padat senilai 30 ribu pound sterling atau sekitar RP 496 juta rupiah, harga yang sangat tinggi pada masa itu.

Pelaku pencurian mengambil piala tersebut dari cangkir besar berlabel perangko. Piala dicuri, sementara perangko senilai 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 49 miliar tak dibawa pelaku, dibiarkan tetap di tempat pameran.

Wakil Ketua Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) Jack Stewart mengatakan tidak mengetahui peristiwa hilangnya trofi tersebut. Namun demikian, ia menyatakan bertanggung jawab atas kehilangan itu.

"Kami bertanggung jawab karena kami adalah penyelenggara pertandingan," ujar Stewart, seperti dimuat BBC.

Detektif dan ahli forensik pun melakukan penyelidikan atas hilangnya tropi tersebut. Menurut kepolisian, pelaku teridentifikasi seorang pria berusia 30-an, berambut hitam, dan memiliki bekas luka di bagian wajah.

Selang dua hari kemudian, pihak FA menerima paket dari orang tak dikenal berisi bagian atas trofi dengan sepucuk pesan dari sang pencuri yang menginginkan uang tebusan sebesar 15,000 euro sebagai syarat agar trofi tersebut dapat dikembalikan.

FA dan Kepolisian London langsung merancang strategi untuk menjebak si pencuri. Akhirnya cara tersebut berhasil.

Pada 27 Maret, pelaku yang diketahui bernama Edward Bethcley akhirnya tertangkap. Namun dia membantah sebagai dalang utama dari skenario pencurian melainkan hanyalah seorang perantara pesan tebusan.

Penangkapan Edward tidak membuka tabir lebih lanjut. Justru momen menarik terjadi saat seekor anjing bernama Pickles menemukan trofi terbungkus koran di wilayah South East London.

Anjing Pickles sontak tenar dadakan atas aksi heroiknya tersebut, namun hingga saat ini kasus tersebut belum terpecahkan.

Sejarah lain mencatat pada 20 Maret 1956, Tunisia memperoleh kemerdekaan dari Perancis. Kemudian pada 20 Maret 1969, mantan Presiden Argentina Isabel Peron dipenjara selama 8 tahun.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya