Wapres: Ulama Berperan Nasihati Penguasa

Menurut Wakil Presiden Boediono Ulama dinilai berperan penting memberi nasihat kepada para penguasa. Mereka juga berperan mengingatkan para penguasa.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jul 2010, 10:35 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Ulama dinilai berperan penting memberi nasihat. Mereka juga berperan mengingatkan para penguasa agar tetap arif sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat. "Peran ulama sangat penting untuk menasehati penguasa agar tetap menjalankan tugasnya dan tetap berperilaku arif dan bijaksana," kata Wakil Presiden Boediono pada penutupan Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Rabu (28/7).

Menurut Boediono, peranan penting ulama ada sejak zaman Rasulullah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu juga sesuai dengan ajaran Islam. "Dalam konteks penguasa di sini adalah siapapun yang memegang keputusan publik, apakah itu eksekutif, legislatif dan yudikatif," kata Boediono.

Hadir dalam acara Menteri Agama Suryadharma Ali serta Ketua Umum MUI terpilih periode 2020-2015 Sahal Mahfudz, serta jajaran pengurus MUI pusat dan daerah.

Wapres mengatakan pula ulama juga memiliki peran penting dalam menciptakan demokrasi untuk menerima berbagai masukan dari masyarakat, juga memberikan pencerahan kepada umat dan penguasa untuk selalu bertindak untuk kepentingan masyarakat. "Hubungan ulama, penguasa dan masyarakat adalah hubungan efektif untuk menciptakan suatu kearifan sehingga kehidupan bernegara menjadi baik," tambah Boediono.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya