Ide Pembangunan Embarkasi Antara Pekanbaru Perlu Dikaji Mendalam

Ledia Hanifa Amaliah mengatakan ide untuk membangun embarkasi antara di Pekanbaru, Riau, perlu dikaji lebih mendalam.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mar 2017, 07:12 WIB
Ide Pembangunan Embarkasi Antara Pekanbaru Perlu Dikaji Mendalam

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengatakan ide untuk membangun embarkasi antara di Pekanbaru, Riau, perlu dikaji lebih mendalam. Menurutnya, beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan, diantaranya rasio jemaah haji dan biaya tambahan maintenance runway jika embarkasi antara dioperasikan.

"Ini harus dipikirkan menyeluruh, tidak hanya dengan Kementerian Agama tetapi juga dengan Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura," ujar politisi dari F-PKS itu saat meninjau persiapan pembangunan asrama haji di kawasan Labersa, Pekanbaru, Riau, baru-baru ini.

Dikatakan Ledia, sebelumnya Komisi VIII telah melakukan rapat dengan pihak Angkasa Pura (AP) . Dalam rapat tersebut, pihak AP memaparkan beberapa persoalan berkaitan dengan embarkasih antara di beberapa daerah, yaitu perhitungan cost benefit analysis penggunaan runway.

Menurut mereka, lanjut Ledia, biaya penambahan landasan pacu pesawat atau runway untuk pesawat berbadan lebar cukup besar. Belum lagi, biaya maintenance penggunaan runway diluar musim haji.

"Misalnya disediakan runway buat pesawat berbadan lebar, sementara untuk mengangkut jemaah haji maksimal 5 kali penerbangan pergi dan pulang, itu kan maintenance nya saja sangat besar, " kata Ledia.

Dalam hal ini, ia melanjutkan, yang perlu dipastikan adalah pemerintah provinsi Riau punya misi ke depan untuk menambah penerbangan internasional di bandara Sultan Syarief Kasim II.

"Penerbangan langsung ke Arab Saudi misalnya, untuk itu Pemprov Riau harus memikirkan untuk membuat MoU, kalau cuma embarkasi antara kan percuma. Kenapa tidak dijadikan embarkasi tetap aja sekalian," jelasnya.

Sementara, sambung Ledia, jika embarkasi antara dioperasikan, maka kuota Calon Jamaah Haji (CJH) di Batam akan berkurang. Sedangkan untuk menjadi embarkasi, minimal memberangkatkan 4500 CJH.

Disisi lain, calon jemaah haji yang tinggal di wilayah atau daerah yang lebih dekat ke Batam, ketimbang ke kota Pekanbaru perlu dipertimbangkan lebih lanjut. Sebab, embarkasi antara belum bisa memberangkatkan dan menerima kepulangan jamaah haji maupun umrah.

"Dari Rokan Hulu ke pekanbaru sekitar 10 jam tetapi ke Batam cuma beberapa jam saja, hal-hal seperti ini juga yang turut kita pikirkan bersama," tandas politisi dari dapil Jawa Barat I itu.

(*)

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya