Pasokan Rusia Tak Berkurang, Harga Minyak Turun

Harga minyak turun menyusul produksi miyak mentah di Rusia tak berubah.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 03 Mar 2017, 06:00 WIB
Harga minyak mentah acuan AS turun 7,7 persen menjadi US$ 52,53 per barel dipicu sentimen krisis penyelesaian utang Yunani.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak jatuh lebih dari 2 persen pada Kamis kemarin, menyusul produksi miyak mentah di Rusia tak berubah.

Ini menunjukkan ketidakpatuhan pada kesepakatan antara negara pengekspor minyak atau OPEC dan negara Non OPEC untuk memangkas produksi demi menaikkan harga.

Harga minyak mentah acuan dunia, Brent menutup sesi Kamis kemarin dengan penurunan US$ 1,28 per barel atau 2,3 persen yang kemudian menetap di level US$ 55,08 per barel.

Sementara menurut reuters, Jumat (3/3/2017), harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) turun US$ 1,22 atau 23 persen ke level US$ 52,61 per barel.

Dolar yang menguat juga memberikan pengaruh. Harga minyak lebih mahal bagi mereka yang membelinya dengan mata uang di luar dolar. Dolar naik ke level tinggi selama 7 pekan terhadap sekeranjang mata uang lain.

Pasar minyak mentah melanjutkan pelemahan sejak rabu saat data pemerintah menunjukkan penyimpanan minyak mentah di Amerika Serikat naik. Minyak mentah di negara pemakai minyak terbesar dunia itu naik ke level 520,2 juta barel pekan lalu.

Namun, harga minyak tidak biasanya stabil sejak produsen mencapai kesepakatan pada November untuk memangkas kelebihan produksi yang telah sejak lama membebani harga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya