Harapan Indonesia atas Bantuan untuk Warga Rohingya

Myanmar menjadi salah satu negara yang mendapat perhatian khusus dari Indonesia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Feb 2017, 07:37 WIB
Seorang anak berjalan di antara puing setelah kebakaran kamp pengungsi Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar, Selasa (3/5). Kamp itu tempat penampungan kelompok Rohignya yang tersingkir dari pertikaian dengan kelompok lain pada 2012. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Liputan6.com, Jakarta Myanmar menjadi salah satu negara yang mendapat perhatian khusus dari Indonesia. Bantuan kemanusiaan terus diberikan khususnya kepada etnis Rohingya yang tergusur di Rakhine State.

Dirjen Asia Pasifik Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya mengatakan, Indonesia memang memiliki beberapa kesamaan sejarah dengan Myanmar. Bedanya, Indonesia sudah melewati berbagai cobaan itu dengan baik dan bisa bertahan hingga sekarang.

Dia menambahkan, enis Rohingya di Rakhine State harus bisa menunjukkan dua hal sebelum bisa diakui sebagai warga negara Myanmar. Mereka harus bisa menunjukkan bukti Rohingya merupakan satu dari 35 etnis yang ada di Myanmar. Selain itu, mereka harus bisa membuktikan etnis mereka merupakan keturunan dari etnis yang 'orang Myanmar' pada 1863.

Indonesia terus berupaya memberikan pemahaman dan keyakinan kepada pemerintah Myanmar bahwa hal itu melanggar HAM. Penguatan sistem demokrasi yang sudah berjalan menggantikan sistem otoriter ini yang perlu dilakukan.

"Kontribusi Indonesia di Myanmar meliputi penguatan demokrasi dan bantuan kemanusiaan. Kemudian penguatan capacity building. Bantuan kemanusiaan nyata kepada pihak-pihak yang terdampak jadi tidak ada diskriminasi," kata Desra saat diskusi Peran Indonesia dalam Bantuan Kemanusiaan Rohingya di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Berbagai bantuan kemanusiaan tentu sudah diberikan kepada etnis Rohingya. Presiden Jokowi bahkan melepas langsung 10 kontainer bantuan ke Myanmar. Selain itu, bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan juga sudah dilakukan. Indonesia sedang membangun rumah sakit bersama Mer-C dan Walubi.

"Jalur ini diharapkan mengatasi krisis serta menciptakan Myamnar yang damai sejahtera dan stabil. Karena Myanmar yang stabil akan memberi kontribusi pada kawasan," pungkas dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya