Berjalan 3 Tahun, JKN-KIS Juga Berdampak pada Perekonomian

Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia, yang nantinya berperan penting dalam pembangun

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Jan 2017, 13:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta Selama ini banyak yang berasumsi bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya berdampak pada sektor kesehatan. Rupanya, program ini memiliki dampak positif juga bagi perekonomian Indonesia.

"Yang menarik program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan, menurut studi dari UI (Universitas Indonesia) ada kontribusi terhadap perekonomian dan penciptaan lapangan pekerjaan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris di depan Duta BPJS Kesehatan di Rapat Arahan Strategis Nasional 2017 di Palembang pada Rabu (25/1/2017).

Berdasarkan penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (LPEM FEB UI), pada 2016 kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp152 triliun.

Dampak positif jangka pendek tersebut terjadi pada perekonomian yang sektor yang bersinggungan pada Program JKN-KIS. Seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan puskesmas), industri farmasi, alat kesehatan dan non-kesehatan (industri makanan dan minuman).

"Saat orang ke puskesmas atau rumah sakit itu kan biasanya bersama keluarganya, dan biasanya mereka makan di tempat makan di sekitar fasilitas kesehatan tersebut," ujar Fachmi.

Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia, yang nantinya berperan penting dalam pembangunan manusia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya