Presiden Jokowi Tak Khawatir Kebijakan Ekonomi Donald Trump

Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk optimistis terhadap masa depan.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jan 2017, 15:46 WIB
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kekhawatiran masyarakat dunia terhadap kepemimpinan Donald Trump atas Amerika Serikat (AS), ‎Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru mengaku dirinya tidak memiliki kekhawatiran sama sekali.

Jokowi mengungkapkan, sejak dilantik sebagai Presiden Indonesia pada 2014 lalu, pemerintahan yang dipimpinnya telah melewati berbagai macam gejolak kondisi global. Mulai dari krisis Yunani, anjloknya ekonomi Tiongkok hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan Britain Exit (Brexit).

"Karena kita harus juga memperkirakan mulai dari misalnya dari‎ setelah pelantikan kita, mulai krisis Yunani, muncul lagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang anjlok. Muncul lagi Brexit," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Saat ini, di tengah kekhawatiran soal kebijakan ekonomi AS yang akan diambil Trump, Jokowi mengaku dirinya tidak khawatir maupun pesimistis. Sebab menurut dia, apa pun kondisinya harus dilihat secara optimis.

"Kemudian orang sekarang bimbang lagi karena terpilihnya Presiden Donald Trump. Saya tidak. Tidak ada rasa pesimis. Orang yang dilihat kok senangnya negatif, tidak baik," kata dia.

Untuk itu, Jokowi mengajak bangsa Indonesia untuk lebih optimistis ‎menatap masa depan. Dia juga meminta agar pesan-pesan yang negatif dan pesimistis agar tidak disebarluaskan.

"Kenapa kita tidak positif tinggi, itu yang menumbuhkan optimisme di situ. Kenapa senang kita menyampaikan hal-hal yang tidak baik, hal yang jelek-jelek. Kenapa kita tidak sampaikan itu yang baik-baik tetapi yang realistis. Kita akan mengajak  semuanya optimis melihat ke depan," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya