OJK Pasang Target Pertumbuhan Kredit 12 Persen

Kinerja perbankan membaik dan pemerintah berupaya perbaiki daya saing ekonomi akan bantu pertumbuhan kredit pada 2017.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Jan 2017, 20:06 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad memberi keterangan saat konferensi pers akhir tahun OJK di gedung OJK, Jakarta, Jumat (30/12). Aktivitas intermediasi lembaga jasa keuangan juga mencatatkan beberapa perbaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 9-12 persen pada 2017. Pertumbuhan kredit ini akan meningkat seiring perbaikan perekonomian.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, perbankan telah melakukan konsolidasi internal tahun lalu. Hal ini guna mengantasipasi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

"Bank sudah mem-backup pencadangan yang memadai,  memang menurunkan laba dari bank. Tapi lebih slim tapi  lebih sehat. Karena lebih sehat,  dia punya ruangan yang lebih besar untuk pembiayaan 2017," kata dia di Kantor OJK Lapangan Banteng Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Dia mengakui, industri sendiri justru lebih optimistis dengan memasang target 13 persen. Namun, OJK telah mempertimbangkan berbagai hal sehingga kredit diperkirakan 9-12 persen.

"Tapi tadi Bapak Presiden 'kalau saya disuruh pilih saya pilih yang 12 persen' katanya gitu. Artinya kita diminta pertumbuhan kredit industri keuangan agar bisa lebih bagus, double digit tentu bukan hal tidak mungkin," ungkap dia.

Dia mengatakan, beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan kredit antara lain kinerja perbankan yang mulai membaik. Kemudian, respons pemerintah dalam memperbaiki daya saing perekonomian.

"Ketiga bersama dengan pemangku kepentingan kita siapkan model pembiayaan lebih bervariasi," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya