Jendela Dunia: Cuaca Ekstrem, Imigran Kedinginan di Penampungan

Cuaca dingin ekstrem melanda penampungan sementara para imigran di Ibu Kota Serbia, Beograd.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jan 2017, 17:25 WIB
Sejumlah imigran menghangatkan tubuh mereka di sebuah gudang kosong di Belgrade, Serbia (8/1). Mereka harus bertahan hidup dibawah cuaca ekstrem dengan kebutuhan yang seadanya. (AP Photo/Darko Vojinovic)

Liputan6.com, Serbia - Cuaca dingin ekstrem yang melanda kawasan Serbia menambah derita para imigran dari Afghanistan dan Pakistan. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (12/1/2016).

Lokasi penampungan sementara para imigran di Ibu Kota Serbia, Beograd bahkan diselimuti salju tebal. 

Suhu udara yang mencapai minus 14 derajat Celcius membuat para imigran kedinginan. Mereka pun terpaksa membuat api unggun di dalam tempat penampungan.

Sementara itu di Jepang, udara dingin hingga salju tebal terjadi di sepanjang pulau utara Hokkaido serta prefektur Nigata di Pulau Utama Honsu bagian utara.

Tim SAR Jepang, Kamis pagi tadi melakukan pencarian dua pemain snowboarding yang dilaporkan hilang sejak Rabu, 10 Januari 2017 di Prefektur Nigata.

Cuaca ekstrem lainnya juga terjadi di Thailand. Banjir besar menyebabkan para petani karet di Thailand selatan mengalami kerugian besar.

Lebih dari 1.600 kilometer persegi perkebunan karet terendam banjir dengan kerugian sekitar US 11 juta dollar.

Beralih ke Amerika Serikat. Tim SAR California Utara menggunakan perahu dan mobil pemadam kebakaran untuk mengevakuasi sejumlah warga Kota Hollister yang kebanjiran.

Hujan deras dan salju yang turun memicu badai salju. Namun membantu kawasan California Utara mengatasi kekeringan yang telah terjadi enam tahun terakhir.

Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya