Liputan6.com, Jakarta: Hingga Rabu (28/4) sore, rapat kerja Komisi III DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berlangsung. Makin sore, hujan pertanyaan bertubi-tubi menimpa anggota KPK.
Mengenai kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia misalnya, anggota DPR meminta KPK agar juga mengejar para pemberi suap. mereka meminta bukan hanya penerima atau anggota DPR yang dijebloskan ke penjara.
KPK juga dicecar dengan pemeriksaan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono yang dilakukan di kantor mereka [baca: Tempat Pemeriksaan Boediono dan Sri Mulyani Digugat].
Rapat kerja tersebut akhirnya melebar ke banyak hal. Misalnya, tentang kinerja KPK yang mulai menangkapi calon bupati dan gubernur yang akan berlaga dalam pemilu kepala daerah. Beberapa anggota DPR melihat hal ini sebagai bentuk intervensi dan pekerjaan pesanan.(TES/SHA)
Mengenai kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia misalnya, anggota DPR meminta KPK agar juga mengejar para pemberi suap. mereka meminta bukan hanya penerima atau anggota DPR yang dijebloskan ke penjara.
KPK juga dicecar dengan pemeriksaan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono yang dilakukan di kantor mereka [baca: Tempat Pemeriksaan Boediono dan Sri Mulyani Digugat].
Rapat kerja tersebut akhirnya melebar ke banyak hal. Misalnya, tentang kinerja KPK yang mulai menangkapi calon bupati dan gubernur yang akan berlaga dalam pemilu kepala daerah. Beberapa anggota DPR melihat hal ini sebagai bentuk intervensi dan pekerjaan pesanan.(TES/SHA)
