Tato Henna Selamatkan Kepala Tanpa Rambut Penderita Kanker

Seorang artis bernama Sarah Walters membuat tato hena di kepala pasien kanker yang botak karena kemoterapi.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 09 Des 2016, 14:12 WIB
Tato Henna pada kepala penderita kanker. Sumber: Instagram/sarahennaseattle

Liputan6.com, Jakarta Seorang artis bernama Sarah Walters membuat tato henna di kepala pasien kanker. Kepala mereka diketahui tidak memiliki rambut karena proses pengobatan dengan kemoterapi.

Kanker dan kemoterapi memiliki kaitan yang cukup ketat. Hampir semua penderita kanker memilih jalan kemoterapi untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun, terapi itu juga memiliki konsekuensi, salah satunya rontoknya rambut.

Alhasil, kepercayaan diri pasien kebanyakan menurun. Untuk meningkatkan kepercayaan diri para pasien, Sarah pun berlatih membuat tato di kepala mereka.

Sarah mendonasikan keahliannya sejak pertengahan 2008 untuk mengembalikan kepercayaan diri pasien yang telah kehilangan "mahkota"-nya. Ia tidak memungut biaya sama sekali atas keahliannya untuk membuat tato henna di kepala itu.

"Banyak wanita yang mengalami kerontokan rambut setelah kemoterapi dan memilih untuk menggunakan wig atau topi selama musim panas. Selain itu mereka dapat menggunakan tato henna cantik yang positif dalam meningkatkan rasa percaya diri mereka," kata Sarah seperti dikutip dari Popsugar, Jumat (9/12/2016).


Sarah mengatakan, pasien kerap mengalami kekhawatiran dan stres. Karena itu, ia juga berupaya memberikan pengaruh psikis positif. Henna juga dibuat dari tumbuhan sehingga aman bagi pasien.

Tato henna juga biasanya tidak bertahan lama, sehingga Sarah pun menganggapnya sebagai sesuatu yang spesial. Sebab, pasien bisa menerimanya dalam waktu singkat, tidak sepanjang waktu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya