Terpuruk di MU, Mourinho Malah Ejek Karier Wenger

Wenger belum memenangkan gelar liga sejak terakhir kali pada 2003/2004.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 22 Nov 2016, 14:30 WIB

Liputan6.com, Manchester - Tekanan Jose Mourinho sebagai pelatih Manchester United begitu besar. Terlebih, The Special One belum mampu memberikan hasil terbaik kepada MU. Bukannya fokus benahi skuat, ia malah melancarkan serangan kepada pelatih Arsenal, Arsene Wenger.

Pelatih bernama lengkap Jose Mario dos Santos Mourinho Felix tersebut sedang dalam sorotan tajam akibat performa buruk MU di musim 2016/2017. Padahal, tujuan manajemen MU menghadirkannya adalah untuk mengembalikan kejayaan MU.

Dan, Mourinho juga sudah dibekali dengan kehadiran pemain-pemain berlabel bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Henrikh Mkhitaryan. Sayang, pelatih asal Portugal itu belum menemukan komposisi pemain terbaiknya.

Tekanan besar pun datang menghampirinya. Namun, bukan Mourinho namanya jika tak bisa berdalih. Anehnya, kali ini ia justru menyerang salah satu rivalnya, yakni Wenger, seperti dikutip Mirror.

"Pelatih Arsenal tak memenangkan gelar dalam 14 tahun. Saya tak memenangkan gelar dalam 18 bulan. Ia, dalam 14 tahun, gagal membangun tim juara," kata Mourinho.

"Saya baru di sini selama empat bulan. Dan, tekanan ini hanya untuk saya, bukan orang lain."

Perbedaan Prestasi

Sindiran yang dilontarkan Mourinho berdasarkan fakta Wenger yang tak lagi memenangi gelar Liga Inggris sejak 2004/2005.

Pelatih kelahiran 26 Januari 1963 itu juga menyadari penyebab tekanan besar yang ada di pundaknya. Itu karena Mourinho dikenal sebagai pelatih yang mampu menyumbangkan gelar untuk klubnya.

Jose Mourinho saat mengangkat trofi Liga Champions 2009/2010 bersama Inter Milan.

Sukses itu ia ukir bersama Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid. Bahkan, sudah dua gelar Liga Champions yang dinikmati Mourinho sepanjang karier melatihnya, yakni pada musim 2003/2004 dan 2009/2010.

"Ini pasti karena karier yang saya ciptakan. Saya datang ke klub dan selalu menang. Kenyataan justru lebih sulit. MU benar-benar hidup dalam periode yang membutuhkan stabilitas. Namun, pers tidak bisa memahaminya dengan baik," ungkap Mourinho.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya