Ahok, Peringatan Mega, dan Hubungan dengan JK

Menurut Ahok, selama ini banyak orang salah sangka soal hubungannya dengan Jusuf Kalla.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Okt 2016, 20:02 WIB
Usai lawatan ke Korea Selatan, Wapres JK (kanan) dijemput Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (Tengah) dan Gubernur DKI Jakarta Ahok (Kiri). (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang cuti kampanye yang dimulai Jumat 28 Oktober besok, calon gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai jarang berkomentar. Bahkan pada pengambilan nomor urut Selasa 25 Oktober lalu, Ahok tak menyampaikan pidato politik. Dia hanya diwakilkan oleh cawagub petahana, Djarot Saiful Hidayat.

Terkait sikapnya ini, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan telah diperingatkan oleh Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wapres Jusuf Kalla atau JK untuk lebih menjaga bicara saat di depan media.

Karena itu, kata Ahok, saat ini dia lebih berhati-hati dalam bicara. "Oh iya, aku sudah hati-hati bicara kok. Kamu (wartawan) engga bisa jebak aku lagi," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Ahok pun menceritakan pertemuannya dengan Jusuf Kalla Rabu kemarin. "Kita sering ketemu kok. Kan dulu yang masukin saya ke Golkar waktu DPR itu Pak JK," ucap Ahok.

"Kita ngobrol aja. Dia bilang jangan banyak omong, jangan banyak singgung yang bisa diplintir orang. Tenang-tenang aja," tambah Ahok.

Menurut Ahok, selama ini banyak orang salah sangka mengira hubungannya dengan Jusuf Kalla buruk. Padahal, hubungan mereka selama ini sangat baik.

"Enggak minta restu juga, cuma kita sampaikan ke beliau, orang suka pikir saya dengan Pak JK  hubungannya enggak baik. Saya sama beliau baik sekali kok hubungannya. Orang cuma salah paham aja," kata Ahok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya